Optika.id - Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara), Erick Thohir yang kerap disapa Etho mengaku jika dirinya tak segan-segan untuk mengungkapkan kasus-kasus di lingkungan BUMN dan bakal menyapu bersih siapapun yang terlibat di dalamnya.
Baca juga: Jelang Lawan Jepang, Erick Thohir Memantau Latihan Timnas Indonesia
"Untuk masalah bersih-bersih BUMN, saya rasa saya tidak segan-segan mendorong yang namanya kasus-kasus hukum di BUMN, kasus Jiwasraya dari 2006 itu tidak pernah dilakukan, ketegasan, tetapi alhamdulillah saya melaporkan kepada Pak Presiden Joko Widodo dan beliau sangat mendukung," papar Erick dalam keterangan tertulis, Selasa (24/1/2023).
Untuk melakukan upaya tersebut dia mengklaim jika pihaknya selalu berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung (Kejagung) dan KPK dalam mengusut kasus dugaan korupsi dalam tubuh perusahaan pelat merah tersebut.
Dia juga menyinggung bahwa kasus pengungkapan Jiwasraya hanyalah satu permulaan saja sebab banyak juga dana pensiun di BUMN yang bermasalah.
"Kemarin saya peringatkan, setelah Jiwasraya, Asabri, sekarang kita mendorong investasi audit untuk dana-dana pensiun BUMN yang kemarin saya melihat bukunya ini 35 persen sehat dan 65% sakit. Kita harus antisipasi karena ini bisa angkanya cukup besar," lanjut dia.
Baca juga: Erick Thohir Ingin Proses Naturalisasi Kevin Diks hingga Estella Loupatty Bisa Dipercepat
Tak hanya kasus pada Jiwasraya dan Asabri saja, Etho juga menyebut jika kasus yang terjadi dari Waskita Beton hingga Garuda Indonesia merupakan kasus yang berdampak negatif bagi keuangan perusahaan. Etho menyinggung jika masalah tersebut memang terjadi cukup lama. Kendati demikian, dirinya tetap berusaha untuk menyelesaikan satu demi satu kasus tersebut agar tidak meluas sehingga merugiakan negara dan berimbas ke masyarakat.
"Waskita beton ini juga terima kasih teman-teman penegak hukum bisa menginformasikan, karena memang secara data waktu itu kita sudah melihat sepertinya ada penipuan, artinya secara publik waktu itu mengeluarkan rights issue, surat utang atau apalah, saya lupa detilnya tetapi ternyata penggunaannya tidak benar," sambungErick.
Baca juga: Erick Thohir Tegaskan Timnas Indonesia Harus Ada di Peringkat Empat Besar
Adapun program bersih-bersih BUMN ni menurutnya tidak akan selesai dalam waktu yang singkat. Pasalnya, borok dalam perusahaan plat merah tersebut sudah ada sejak zaman dahulu. Kendati demikian, Etho optimis jika pemilihan pemimpin berdasarkan kepemimpinan yang baik dan sistem yang dibangun ini yang akan bisa mengurangi korupsi.
"Tidak mungkin yang namanya perubahan itu berdasarkan hanya kepemimpinan, tanpa ada sistem yang dibangun, maupun sebaliknya," ungkapMenteri BUMNini.
Editor : Pahlevi