Optika.id, Lamongan - Selain sekira 11 ribuan warga Nahdliyin asal Lamongan yang berangkat ke Puncak Resepsi Satu Abad NU, terdapat pula pemandangan lain yang sangat menarik perhatian, yakni dua pelari asal Desa Padangan, Bojonegoro yang menempuh jarak sejauh 100 km, dari Lamongan menuju ke Delta Sidoarjo.
Baca juga: Lima Wisata Menarik di Sekitar Stasiun Lamongan
Dua pelari itu yakni adalah Ahmad Zaki Febriyansyah (31), asal Desa Nglanjuk, Cepu, Blora dan Thaufik Hidayat (30), asal Desa Cendono, Kecamatan Padangan, Bojonegoro.
Keduanya merupakan kader GP Ansor yang melakukan lari marathon untuk menyemarakkan peringatan 1 Abad NU.
Keduanya adalah anggota kami dari jajaran Pengurus Ranting GP Ansor Desa Cendono, yang lari marathon dalam rangka memperingati Harlah Satu Abad NU, ujar Ketua PAC GP Ansor Padangan, Moch Khoirul Rizal, Senin (6/2/2023).
Adapun rute yang ditempuh oleh dua pelari itu, Khoirul Rizal menjelaskan, start mulai dari RS NU Babat Lamongan Terminal Bunder (belok kanan) Polsek Cerme Indomaret Morowudi (belok kiri) Pertigaan Boboh (belok kanan) Indomaret Bringkang (belok kiri).
Menuju Jalan Raya Menganti Jalan Raya Wiyung Pertigaan Wiyung (belok kiri) Jalan Raya Mastrip Jalan Prabu Siliwangi Jalan Gunung Sari Terminal Joyoboyo (belok kiri) Kebun Binatang Surabaya (putar balik Arah Sidoarjo) Jalan Ahmad Yani Jalan Raya Mastrip Malang Jalan Letjen S. Parman Perempatan Gedangan (Lurus) Jalan Jenggolo.
Baca juga: Yuhronur-Dirham Targetkan Raih 70 Persen Suara
Lalu ke International Class Program MI Muslimat NU (Pertigaan belok kanan) Jalan Mayjen Sungkono Jalan Pagerwojo Jalan Raya Ponti dan finis di Gelora Delta Sidoarjo.
Start dimulai dari RS NU Babat Lamongan sampai finish di Delta Sidoarjo itu jaraknya sekitar 100 km. Sesuai dengan harlah NU, satu abad. Hal ini dilakukan karena kebanggaan keduanya kepada NU, katanya.
Sebelum melakukan lari maraton sejauh 100 km, kedua pelari itu telah melakukan sejumlah persiapan seperti latihan pagi dan sore, menjalani program long run, jogging ringan, dan penguatan otot kecil dan besar.
Baca juga: Meneropong Pilkada Sidoarjo: Ujian Kepercayaan Publik
Kami lakukan sejumlah persiapan untuk menjaga kondisi badan. Karena jarak tempuh lari ini sangat jauh ata masuk kategori ultra marathon. Sebab itu, menjaga kondisi badan sangat penting, ucap Zaki, salah satu pelari.
Zaki bersyukur, apa yang dilakukannya tersebut mendapatkan dukungan penuh dari panitia daerah maupun panitia pusat Satu Abad NU. Alhamdulillah panitia lokal dan pusat menyetujui saya (lari marathon) untuk meramaikan usia spektakuler 1 Abad NU, aku pria yang berprofesi sebagai guru olahraga di SMPN 1 Kasiman, Bojonegoro itu.
Tidak hanya kali ini saja Zaki menjalani lari marathon. Ia pernah mengikuti Komando Run 64 km, di Jakarta dengan catatan waktu 5 jam 14 menit. Bahkan ia jug pernah menaklukan jarak tempuh lari yang cukup menakjubkan, yakni 42,195 km hanya dalam waktu 2 jam 50 menit.
Editor : Pahlevi