Terendam Banjir, Siswa di Lamongan Tetap Bersekolah Tanpa Alas Kaki

Reporter : Danny

Optika.id, Lamongan - Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di beberapa sekolah di Kabupaten Lamongan harus terganggu. Pasalnya, bangunan atau gedung sekolah-sekolah itu tergenang banjir.

Di antara sekolah di Lamongan yang terdampak banjir itu seperti SDN Weduni dan SDN Sidomulyo yang berada di Kecamatan Deket. Banjir yang menggenangi gedung sekolah itu disebabkan oleh tingginya intensitas hujan yang melanda kawasan setempat dalam beberapa hari terakhir.

Atekan, salah satu guru di SDN Weduni menyampaikan bahwa air banjir yang menggenangi bangunan sekolahnya itu setinggi lutut orang dewasa. Akibatnya, proses KBM di sekolahnya itu pun harus terganggu.

Ia menyebut, bangunan sekolah SDN Weduni sudah terendam banjir selama sepekan. Kalau banjir yang menggenang di halaman sudah 7 harian mas, ujar Atekan, kepadawartawan, Jum'at (17/2/2023).

Selain halaman sekolah, Atekan merinci, beberapa ruangan sekolah lainnya seperti ruang kelas dan kantor guru pun ikut terendam. Ia berkata, banjir tersebut adalah imbas dari naiknya debit air Sungai Bengawan Jero yang kemudian meluap karena tak mampu menampung derasnya air hujan. Ada 3 ruang kelas dan 1 ruang guru yang juga terendam banjir, selama dua hari terakhir ini, paparnya.

Meski tergenang banjir, Atekan mengaku, pihak sekolah tetap tak meliburkan siswa-siswinya dan KBM tetap diberlangsungkan. Sebagai alternatif, para guru membuatkan jembatan sementara dari batu kumbung yang ditata secara berjajar menuju ruang kelas.

Kami buat jembatan bantu dari batu kumbung. Para siswa belajar di kelas tanpa memakai sepatu. Karena kondisinya yang tergenang banjir, tandasnya.

Kondisi serupa juga dialami oleh SDN Sidomulyo yang berada di Kecamatan Deket. Halaman sekolah dan ruang kelas tempat belajar para siswa tergenang banjir. Mereka juga tetap menggelar KBM dan tak meliburkan para siswanya.

Para siswa tetap menempuh pelajaran dan tak diliburkan. Hanya saja kegiatan belajar mengajar harus pindah ke lokasi yang lebih tinggi, beber Kepala Sekolah SDN Sidomulyo.

Seperti diberitakansebelumnya, terdapat 20 desa di 5 kecamatan se-Lamongan yang terendam banjir. Hal itu berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD Kabupaten Lamongan.

Terendamnya 20 desa itu disebabkan oleh luapan Bengawan Jero Lamongan. Adapun 5 kecamatan tersebut terdiri dari Kecamatan Turi, Kalitengah, Karangbinangun, Deket dan Glagah. Selain area persawahan dan pemukiman warga, banjir juga menggenangi sejumlah fasilitas umum seperti gedung sekolah dan akses jalan poros desa.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Sabtu, 14 Sep 2024 18:18 WIB
Jumat, 13 Sep 2024 08:24 WIB
Senin, 16 Sep 2024 11:12 WIB
Berita Terbaru