Filosofi Stoikisme Bagi Milenial Agar Hidup Lebih Tenang dan Simpel

Reporter : Mei Nurkholifah

Optika.id - Peradaban manusia tumbuh begitu pesat, dalam era yang semuanya bergerak begitu cepat, 24 jam sehari terasa begitu singkat, bahkan terkadang terasa tidak cukup. Di antara hiruk pikuk kehidupan, semakin sulit rasanya untuk menemukan ketenangan dan kedamaian.

Meskipun sudah hadir sejak 2300 tahun yang lalu, stoisisme masih sangat relevan untuk menjawab permasalahan manusia di abad ke-21 ini, untuk mendapat kedamaian yang berasal dari dalam diri.

Stoisisme adalah salah satu ajaran filsafat yunani kuno, yang diajarkan oleh Zeno di Athena pada abad ke-3 sebelum Masehi. Tujuan dari stoisisme sendiri adalah terbebas dari emosi negatif dan hidup dengan kebajikan (virtues). Beberapa tokoh terkenal yang menganut filsafat ini antara lain Lucius Seneca, Epictetus, dan Kaisar Marcus Aurelius.

Ada berbagai cara untuk mengelola pikiran demi meraih kebahagiaan. Salah satunya dengan menerapkan pola pikir stoicism yang berfokus untuk mengurangi emosi negatif, seperti marah, stres, sedih dan galau.

Emosi negatif menurut stoicism dapat disembuhkan. Berikut ini adalah lima filosofiStoicyang bisa Kawan terapkan dalam hidup ini agar bisa meraih kebahagiaan, Senin (20/2/2023):

1. Fokus pada hal-hal yang berada di bawah kendali kita sendiri

MenurutStoicism, hidup terdiri dari hal yang dapat kita kendalikan dan hal yang tidak dapat kita kendalikan. Namun kerap kali hal yang tak dapat kita kendalikan lebih sering kita pikirkan dibandingkan hal yang dapat kita kendalikan. Misalnya kekayaan, kesehatan dan reputasi.

Jika kita terlalu sering memikirkan hal yang tidak dapat kita kendalikan maka akan muncul segala perasaan negatif kita seperti kecewa, sedih, marah dan galau karena kita menggantungkan kebahagiaan dengan hal-hal di luar kendali kita.

Contohnya, ketika pencapaian orang yang lebih baik dari pada diri kita dan lain sebagainya, hal tersebut yang membuat kita merasa kecewa, sedih, marah dan galau. Padahal kita tidak bisa mengatur pencapaian yang dilakukan oleh orang lain.

Untuk itu, kebahagiaan seharusnya digantungkan pada hal-hal yang dapat kita kendalikan. Jika kita tidak memiliki pencapaian yang diperoleh orang lain, maka jangan larut untuk memikirkan kenapa hal tersebut dapat terjadi, namun cobalah untuk meningkatkan kapabilitas diri sebagai hal yang dapat kita kendalikan

2. Hidup harmonis dengan alam

Manusia merupakan bagian dari semesta yang luas ini yang diberi keanugrahan untuk memiliki akal budi. Menurut Stoicism, untuk meraih kebahagian maka kita juga harus hidup selaras dengan alam. Untuk itu, kita perlu untuk menjaga alam seperti membuang sampah pada tempatnya.

3. Ciptakan Kebahagiaanmu Sendiri

Setiap orang memiliki definisi kebahagiaannya masing-masing. Untuk itu, ciptakan kebahagiaanmu sendiri, bukan berdasarkan apa yang orang lain katakan. Menurut Marcus Aurelius, salah satu filsufstoicmenjelaskan bahwa apa yang kita dengar itu hanyalah opini, bukan kebenaran, dan apa yang kita lihat adalah perspektif, bukan fakta. Untuk itu, berhentilah terlalu khawatir dengan perkataan orang lain dan mulailah mendengarkan kata hati sendiri

4. Tidak Memperumit Suatu Masalah

Prinsip lain dari stoicism adalah menyederhanakan masalah. Memperumit masalah hanya akan menambah masalah bagi diri kita. Ketika ada masalah yang terjadi, kuncinya adalah dengan menyelesaikan permasalahan tersebut secara langsung tanpa harus memperumitnya.

5. Senantiasa Bersyukur

Prinsip hidupstoiclainnya adalah dengan senantiasa bersyukur dalam kehidupan sehari-hari meskipun banyak masalah yang menimpa. Masalah yang terjadi telah ada yang mengatur. Tugas kita hanya menerimanya dengan rasa ikhlas dan tetap bersyukur dengan apa yang telah dimiliki.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru