Pakar Ubaya: Kendaraan Listrik Lebih Menguntungkan dari Kendaraan Konvensional

Reporter : Danny

Optika.id - Pakar Teknik Mesin Universitas Surabaya (Ubaya) Jaya Suteja menyebut banyak keuntungan ketika berpindah dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik. Apalagi, kendaraan listrik lebih ramah lingkungan.

Kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi dan suara saat digunakan. Polusi akibat pembangkit listrik terpusat di tempat pembangkitan saja, sehingga lebih mudah ditangani, ujar Jaya, Selasa (21/3/2023).

Dari segi efisiensi, kata dia, proses pembangkitan listrik lebih efisien ketimbang pembuatan bahan bakar minyak. Akibatnya, energi yang sama dari bahan bakar awal dapat menggerakan lebih banyak kendaraan listrik dibanding kendaraan konvensional.

Di sisi lain, menurut Jaya, harga jual energi listrik juga akan semakin murah. Hal ini menyebabkan biaya kepemilikan dan perawatan jadi jauh lebih murah. Ke depan, Jaya menyebut prospek kendaraan listrik masih sangat cerah.

Pemerintah menjadi pemicu percepatan kendaraan listrik. Aturan terkait lingkungan akan mendorong banyaknya penggunaan kendaraan listrik di Indonesia, katanya.

Namun perlu diperhatikan, ada sejumlah catatan ketika hendak membeli kendaraan listrik. Pertama yakni mengecek kapasitas baterainya. Pada kendaraan konvensional, kapasitas baterai ini mirip seperti kapasitas tangki bahan bakar.

Semakin besar kapasitas baterai, maka tidak perlu sering melakukan pengisian baterai, ujar Dosen Teknik Mesin dan Manufaktur tersebut.

Selain itu, penting juga mengetahui apakah kendaraan sudah fast charging. Sehingga, pengguna tidak perlu menunggu lama untuk mengisi daya kendaraan. Ia menyebut, kapasitas baterai menentukan jarak tempuh maksimal kendaraan listrik.

Ia menjelaskan, jarak tempuh maksimal adalah jarak yang dapat ditempuh kendaraan listrik mulai dari kapasitas baterai penuh sampai habis. Menurutnya, itu perlu diperhatikan sebab belum banyak tempat pengisian baterai, khususnya di luar kota besar.

Di sisi lain, garansi baterai juga perlu diperhatikan mengingat harganya yang cukup mahal. Jika baterai rusak, biaya pembelian seluruh baterai sekitar separuh harga kendaraan listrik baru. Jadi, akan lebih baik jika baterai bisa dibeli per bagian-bagian kecil, katanya.

Pembeli, lanjutnya, juga harus mempertimbangkan konsumsi energi tiap kilometer. Hal ini diukur dengan equivalent miles per gallon. Semakin tinggi nilai ekuivalennya, kendaraan listrik semakin irit dan bisa memperbesar jarak tempuh.

Diketahui, pembelian dan penggunaan kendaraan listrik meningkat menyusul adanya kebijakan pemerintah terkait pemberian insentif hingga puluhan juta.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Sabtu, 14 Sep 2024 18:18 WIB
Jumat, 13 Sep 2024 08:24 WIB
Senin, 16 Sep 2024 11:12 WIB
Berita Terbaru