AHY dan Sandiaga Uno Beberkan Kerugian Batalnya Piala Dunia U-20 Digelar di Indonesia

Reporter : Danny

Optika.id - Piala Dunia U-20 tahun ini sedianya digelar di Indonesia mulai 20 Mei hingga 11 Juni 2023. Namun, FIFA resmi menyatakan mencoret Indonesia sebagai tuan rumahPiala Dunia U-20, setelah Presiden FIFA Gianni Infantino melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Doha, Qatar, pada Rabu 29 Maret 2023.

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Sebut Tapera Pil Pahit, Apa itu?

"FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023," demikian pengumuman FIFA dalam laman resminya.

Setelah mengumumkan pembatalan itu,FIFAjuga menyinggung soal kemungkinan sanksi buat Indonesia. "Potensi sanksi terhadap PSSI juga bisa diputuskan pada tahap selanjutnya," kata mereka.

Batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 membuat banyak pihak kecewa. Indonesia juga mengalami kerugian akibat pembatalan ini. Kerugian tersebut salah satunya disebutkan oleh Sandiaga Uno dan AHY.

Sandiaga Uno: Dampaknya Mencapai Rp 3,7 Triliun

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau MenparekrafSandiagaSalahuddin Uno memperkirakan kerugian akibat batalnya Piala Dunia U-20 digelar Indonesia mencapai Rp 3,7 triliun.

Kerugian tersebut diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno ditaksir mencapai Rp 3,7 triliun.

"(Kerugian) dampaknya itu mencapai Rp 3,7 triliun, itu minimum, dan ini kerugian yang sangat besar," ungkap Sandi melalui keterangan tertulis, Jumat (31/3/2023).

Nilai tersebut, kata dia, merujukpembiayaan, mulai dari renovasi seluruh stadion yang akan digunakan sebagai venue Piala Dunia U-20 Indonesia senilai lebih dari Rp 500 miliar.

Selain itu, proyeksi kunjungan wisatawan mancanegara diperkirakan mencapai lebih dari 50 ribu orang. Selanjutnya, kerugian dari proyeksi pendapatan yang diperkirakan mencapai 2 juta orang pada setiap pertandingan.

Pengelola hotel dan penginapan yang kamarnya sudah habis terjual sepanjang masa Piala Dunia U-20 Indonesia juga merugi.

"Hotel-hotel di sekitar venue itu tadinya semuanya terpesan habis," tutur Sandi.

Selain kerugian dari sisi finansial, Sandi justru mengkhawatirkan reputasi Indonesia atas gagalnya penyelenggaraan Piala Dunia U20 Indonesia.

Baca juga: Sandiaga Uno Soal Jadi Pilihan Menteri Prabowo: Banyak Kandidat Lain!

Dia berharap, reputasi Indonesia yang sukses menggelar sejumlah event berkelas dunia, mulai dari pelaksanaan G20, Asean Tourism Forum, MotoGP hingga F1 Powerboat tidak berubah.

"Menurut saya yang paling kami sangat khawatirkan adalah reputasi jangka menengah dan jangka panjang, itu saja yang kita harus jaga. Jangan sampai reputasi kita yang begitu sulitnya kita bangun ini terdampak," ungkap Sandi.

AHY: Ada Empat Kerugian Bagi Indonesia

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono aliasAHY jugasangat menyesalkan dan menyayangkan pencabutan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA. Menurut AHY, hal tersebut membuat Indonesia malu di dunia internasional.

Harusnya tidak seperti ini. Saat ini kita malu di dunia internasional. Kita patut bertanya kepada pemerintah sekarang, kenapa ini bisa terjadi. Padahal ada ruang untuk berdiplomasi, mengantisipasi dan mengkomunikasikannya, kata AHY menurut pantauan Optika.id melalui akun Twitternya, Kamis (30/3/2023).

AHY menyebut keributan terjadi saatPiala Dunia U-20akan digelar. Dia mengatakan tiba-tiba berbagai suara mencuat terhadap gelaran Piala Dunia.

Kemana saja selama ini? Padahal ada ruang untuk berdiplomasi. Lagi-lagi, di ujung-ujung jelang perhelatan tiba-tiba masing-masing punya suaranya, tidak bisa didisiplinkan. Ini berdampak pada nama baik negara, kata AHY.

Baca juga: Kecelakaan Maut Subang, Sandiaga Uno Ingatkan Pelaku Wisata Cek Kondisi Bus

AHY menjelaskan, setidaknya ada empat kerugian dari batalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Dia mengatakan reputasi Indonesia rusak akibat pencopotan status tuan rumah tersebut. Sebab, kata dia, Indonesia dianggap tidak punya komitmen.

Selain itu, AHY menyebut persiapan yang dilakukan untuk menyambut gelaran Piala Dunia menjadi mubazir. Di sisi lain, para atlet, suporter, dan pecinta sepak bola juga jadi kecewa.

Betapa kecewanya atlet-atlet kita, jangankan atletnya, keluarganya, kita semua sebagai suporter dan sebagai penggemar sepak bola nasional juga pasti tidak terima begitu saja, ujar dia.

AHY turut meyoroti kerugian materiil akibat anggaran yang sudah digelontorkan untuk persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Mengingat gelarannya batal, AHY menyebut masyarakat lah yang turut mengalami kerugian.

Ini kan semua sudah diperbaiki nih, sudah disiapkan, itu uang siapa? Uang negara, uang siapa itu? Uang rakyat. Jadi rugi lagi kita, udah berapa stadion Indonesia yang dipersolek supaya jadi, supaya pantas dan siap menjadi tuan rumah tadi, kata dia.

Kerugian lainnya, AHY melanjutkan, adalah potensi keuntungan ekonomi yang bisa terjadi kala Piala Dunia digelar di Indonesia. Dia mengatakan Piala Dunia bakal menghadirkan banyak suporter dari berbagai negara yang berdampak pada penambahan devisa maupun lapangan pekerjaan.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Sabtu, 14 Sep 2024 18:18 WIB
Jumat, 13 Sep 2024 08:24 WIB
Senin, 16 Sep 2024 11:12 WIB
Berita Terbaru