Optika.id - Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, mengkritik penggunaan kegiatan olahraga lari atau jogging sebagai materi konten media sosial oleh politisi. Sebelum menyampaikan kritiknya, Anies terlebih dahulu berbagi cerita tentang perjalanan ke sejumlah daerah untuk berinteraksi dengan rakyat. Anies menyebut perjalanannya sebagai tirakat.
Baca juga: Netizen Respon Upaya Anies Dirikan Partai, Ini Penjelasannya!
"Saya ingin berbagi sedikit cerita. Selama bulan Ramadan, saya melakukan perjalanan yang saya sebut sebagai tirakat untuk mendengar, memahami, dan merasakan situasi terkini masyarakat kita," ujar Anies, Senin (22/5/2023).
Anies menjelaskan bahwa perjalanan mendengarkan keluhan masyarakat itu tidak diketahui oleh media atau pihak lain. Hal ini dilakukan karena ia ingin benar-benar merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat, tanpa adanya glorifikasi. "Saya pergi ke masyarakat tanpa didampingi oleh media atau kamera, hanya sendirian," tegasnya.
Baca juga: Tokoh Masyarakat Ingin Anies Terus Jadi Pemimpin Perubahan untuk Indonesia
Menurut Anies, perjalanan ke daerah-daerah tersebut membuatnya yakin bahwa bangsa ini membutuhkan perubahan. Ia bercerita tentang pertemuan dengan para pedagang, petani, dan juga pelajar di daerah-daerah tersebut.
Baca juga: Meski Tak Ikut Kontestasi Pilgub, Pengamat Prediksi Karier Anies Tak Meredup!
Namun, Anies menegaskan bahwa ia tidak mengunggah kegiatan tersebut di media sosial dengan segera. "Saya hanya berbincang dan berbagi cerita. Saya bukanlah seseorang yang berlari-lari hanya untuk memposting foto. Saya sedang mendengarkan suara mereka, bertemu dengan ibu-ibu, bapak-bapak yang memiliki keinginan untuk masa depan yang lebih baik," tambahnya.
Editor : Pahlevi