Optika.id - Anggota Komisi II DPR RI, Guspardi Gaus mengingatkan agar para Aparatur Sipil Negara (ASN) bisa mengubah pola pikirnya atau mindset terkait pemerintahan agar terwujud reformasi birokrasi dalam tata negara.
Baca juga: Tim RB nasional Gelar FGD, Validasi Keberhasilan Program Pengentasan Kemiskinan!
Perubahanmindsetdan komitmen pemimpin jadi poin awal untuk reformasi birokrasi," urai Guspardi dalam keterangan tertulis, Selasa (13/6/2023).
Sejauh ini menurutnya penerapan dari reformasi birokrasi diakui belum sepenuhnya optimal. Hal ini terjadi lantaran masih banyak ASN yang terpengaruh dan menerapkan pola pikir birokrat lama yang sudah usang dalam membeirkan pelayanannya kepada masyarakat.
Dampak dari masih langgengnya pola pikir birokrat lawas ini membuat para ASN merasa sewenang-wenang dan merasa dirinya penguasa, bukannya pelayanan publik seperti tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) nya. Hal itu terlihat dari pelayanan para ASN yang masih lamban, prosedur pelayanan berbelit-belit, budaya afiliasi yang masih melekat dan tidak adanya wajah ramah ketika berhadapan dengan publik.
Hal ini menurut Guspardi bisa memicu terjadinya praktik kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN).
"Budaya melayani mesti jadi landasan utama ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai abdi negara," ucap dia.
Di sisi lain, dirinya juga mengatakan bahwa perubahan minset ASN harus dibarengi dengan komitmen pemimpinnya sendiri. Pasalnya, setiap perubahan selalu diawali oleh inisiasi dan komitmen dari pimpinannya.
Baca juga: WFH untuk ASN di Tanggal 16-17 April, Siapa Saja yang Masuk Kriteria?
Guspardi menegaskan bahwa peran ASN di negeri ini begitu strategis lantaran sebagai penggerak inti dalam birokrasi pemerintahan. Maka dari itu, dibutuhkan komitmen bersama dari pemimpin dan anak buahnya dalam mewujudkan transformasi birokrasi.
Dia menilai jika komitmen ini penting dimiliki oleh pemerintah pusat dan daerah agar wilayah tersebut jelas dalam melakukan transformasi birokrasi. Hal itu bisa dilakukan dengan menerapkan sistem informasi, menyederhanakan prosedur yang rumit dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat dengan mengedepankan adab dan tata krama.
Adanya komitmen dari pemimpin ini diyakini olehnya bakal mendorong terbentuknya good and clean governance di lingkungan kerja masing-masing.
Baca juga: MenPANRB: ASN Boleh WFH 16-17 April, Pelayanan Publik Tetap WFO
"Tanpa komitmen pimpinan, mustahil terjadi perubahan," kata politisi PAN ini.
Untuk diketahui, program reformasi birokrasi ini penting lantaran sudah menjadi atensi dan program prioritas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini ditandai dengan presiden yang meluncurkan Core Values ASN Berakhlak pada 27 Juli 2021.
"Ubah pola pikirnya, ASN itu harus berorientasi kepada pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif," pungkas Guspardi.
Editor : Pahlevi