Peta Arus Cawapres Bikin Parpol Makin Pragmatis?

Reporter : Uswatun Hasanah

Optika.id - Peta arus calon wakil presiden (cawapres) masih terus bergulir lantaran hingga saat ini, kandidat calon presiden (capres) yang berlaga masih belum kunjung mendeklarasikan siapa pendampingnya untuk Pilpres 2024 nanti.

Baca juga: Jelang Lawan Jepang, Erick Thohir Memantau Latihan Timnas Indonesia

Para partai politik (parpol) berbondong-bondong mengusulkan nama untuk koalisinya. Tak terkecuali PPP dan PAN yang mengusung Sandiaga Uno dan Erick Thohir sebagai cawapres dari parpol mereka.

Menurut Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatulllah, Jakarta, Zaki Mubarak, maneuver PPP dan PAN dalam mengusung cawapres masing-masing adalah pilihan politik yang realistis. Pasalnya, kedua parpol itu membutuhkan suntikan elektabilitas instan agar bisa kembali duduk di kursi nyaman Senayan.

"Pilihan tersebut merupakan pilihan taktis dan strategis. Di beberapa survei, nama Sandi dan Erick juga cukupleadingdibanding nama-nama lain. Keduanya sudah sering masuk dalambig threecawapres dengan elektabilitas tinggi," kata Zaki ketika dihubungi, Selasa (27/6/2023).

Pilihan PPP dan PAN ke Sandiaga dan Erick, selain membutuhkan suntikan elektabilitas, juga karena kedua tokoh tersebut pengusaha yang kaya. Dia yakin jika kerja mesin parpol di Pemilu 2024 akan mulus disokong dari kekuatan finansial dari keduanya.

Baca juga: Erick Thohir Ingin Proses Naturalisasi Kevin Diks hingga Estella Loupatty Bisa Dipercepat

"Tampaknya mereka sadar parpol yang fakir bakal terseok-seok dalam kontestasi pemilu yang akan menghabiskan dana hingga triliunan. Dengan mengajukan dua juragan besar itu, diharapkan dapat membantu keterbatasan finansial mereka," ucap Zaki.

Kendati demikian, Zaki menilai jika pilihan dari PPP dan PAN dalam mengusung keduanya sebenarnya tidak sejalan dengan keinginan konstituen dari kedua parpol tersebut di ranah akar rumput. Pasalnya, menurut survei sejumlah lembaga dia menjelaskan jika konstituen PPP dan PAN mayoritas memilih Anies sebagai capres.

"Survei-survei itu mengonfirmasi dukungangrassrootcondong ke AB (Anies Baswedan). Tetapi, parpol terpaksa harus melawan aspirasi arus bawahnya dengan mengikuti instruksi 'Pak Lurah' yang akan menghukum kedua parpol tersebut jika mengajukan Anies," jelas Zaki.

Baca juga: Erick Thohir Tegaskan Timnas Indonesia Harus Ada di Peringkat Empat Besar

Di sisi lain, Zaki menilai jika upaya mengusung Erick dan Sandiaga tidak hanya berdampak positif saja, melainkan bisa berdampak negatif bagi kedua parpol tersebut. Hal ini dikarenakan Sandiaga merupakan kader baru di PPP setelah hengkang dari Gerindra, kemudian Erick yang bukan dari PAN dan bahkan tidak memegang kartu tanda anggota di PAN. Pada akhirnya, kedua parpol ini hanya dipandang sebagai persewaan kendaraan politik saja.

"Risiko negatifnya, PPP dan PAN yang memang terlihat semakin pragmatis, tipis, atau kurang ideologis. Parpol-parpol ini semakin dilihat sebagai penopang kekuasaan oligarki," tutur Zaki.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru