Optika.id - Mengunggah foto Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo yang sedang melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci melalui akun resmi Twitter mereka.
Baca juga: Netizen Respon Upaya Anies Dirikan Partai, Ini Penjelasannya!
Ada tiga foto yang menampilkan Ganjar di Arab Saudi. Foto pertama menunjukkan Ganjar berada di dalam mobil.
Foto kedua menampilkan Ganjar di ruang terbuka dengan narasi bahwa dia disambut oleh Kerajaan Arab Saudi.
Namun, foto ketiga ini menarik perhatian netizen. Pada foto tersebut, Ganjar terlihat duduk bersama keluarganya di dalam sebuah ruangan.
Netizen menjadi heboh karena foto tersebut sebenarnya telah dipotong. Seharusnya, di sebelah Ganjar, Anies Baswedan juga ada karena dia juga sedang melaksanakan ibadah haji.
Netizen heran mengapa foto yang menampilkan Ganjar dan Anies dipotong.
Beberapa netizen menyebut orang yang mengedit foto tersebut memiliki niat jahat.
"Orang yang mengedit dan memotong foto itu sangat jahat," tulis salah seorang netizen, Rabu (28/6/2023).
Baca juga: Tokoh Masyarakat Ingin Anies Terus Jadi Pemimpin Perubahan untuk Indonesia
Namun, ada juga netizen yang membela bahwa pengeditan foto adalah hal yang biasa. Mereka menjelaskan bahwa foto tersebut diunggah oleh akun PDIP.
"Sebenarnya wajar saja, ini akun PDIP. Mereka tidak akan memasukkan capres dari partai lain seperti NasDem. Pikirkanlah, bro," tulis netizen sebagai tanggapan.
Beberapa netizen juga berpendapat bahwa PDIP sangat membenci Anies hingga enggan menampilkan foto Ganjar yang berdampingan dengan Anies.
"Kalian sangat membenci Anies Baswedan atau mungkin kalian tidak mau berada dalam satu frame dengan Anies Baswedan," tulis netizen.
Baca juga: Meski Tak Ikut Kontestasi Pilgub, Pengamat Prediksi Karier Anies Tak Meredup!
Sementara itu, ada netizen yang membandingkan perlakuan KPP terhadap Ganjar.
Mereka mencatat bahwa akun Twitter PKS mengunggah momen Ganjar-Anies tanpa adanya pengeditan.
Netizen tersebut menyebut bahwa jika Ganjar dan Anies ada dalam satu frame, itu akan terlihat harmonis.
Editor : Pahlevi