Optika.id - Ratusan pengemudi atau driver ojek online (ojol) di seluruh Jabodetabek menyatakan dukungan mereka kepada Anies Baswedan untuk menjadi Presiden pada tahun 2024. Mereka meminta perlindungan hukum dan kesejahteraan bagi para driver ojol.
Baca juga: Netizen Respon Upaya Anies Dirikan Partai, Ini Penjelasannya!
Ribuan driver ojol yang tergabung dalam kelompok bernama Relawan Driver Ojol for Anies (DOA) berkumpul di Pintu Air Kanal Banjir Timur (KBT) Malaka Sari, Jakarta Timur, pada hari Minggu siang (2/7/2023).
Ketua Relawan DOA, Welly Akhsa, mengatakan bahwa sekitar seribu pengemudi ojol dari seluruh Jabodetabek hadir untuk menyatakan dukungan mereka kepada Anies Baswedan, yang saat ini menjadi bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
"Harapan kami sangat jelas, yaitu perubahan dan perlindungan hukum yang sah untuk para pengemudi ojol," ujar Welly kepada wartawan pada hari Minggu siang (2/7/2023)
Welly meminta agar profesi pengemudi ojol diakui secara resmi dan diberikan perlindungan hukum, karena selama 10 tahun terakhir, nasib para pengemudi ojol diabaikan oleh negara.
Baca juga: Tokoh Masyarakat Ingin Anies Terus Jadi Pemimpin Perubahan untuk Indonesia
"Kami berpegang teguh pada prinsip 'NKRI harga mati' dan 'Anies presiden harga mati'," tegas Welly.
Sementara itu, Koordinator lapangan (Korlap) Relawan DOA, Didi Sunardi, menyatakan bahwa keberadaan pengemudi ojol sangat penting bagi masyarakat dan berperan dalam mempercepat perekonomian Indonesia.
Baca juga: Meski Tak Ikut Kontestasi Pilgub, Pengamat Prediksi Karier Anies Tak Meredup!
"Oleh karena itu, kami bersama teman-teman kami berjuang demi kesejahteraan para pengemudi ojek online. Kami sangat membutuhkan perlindungan hukum ini. Mengapa? Pendapatan kami lebih buruk daripada Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Regional (UMR). Karena status kami hanya sebagai mitra yang pada kenyataannya ada ketimpangan di sana," kata Didi.
Setelah deklarasi ini, ratusan pengemudi ojol langsung melakukan konvoi keliling dan menuju Patung Kuda di Jakarta Pusat.
Editor : Pahlevi