Optika.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan membiarkan Anies Baswedan, kandidat calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, ikut dalam Pemilu 2024. Ini merupakan penilaian dari pengamat politik, Hendri Satrio.
Baca juga: Netizen Respon Upaya Anies Dirikan Partai, Ini Penjelasannya!
Hal ini berawal dari kekalahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 ketika berhadapan dengan Anies Baswedan. Hendri menyebut Ahok sebagai jagoan Jokowi.
"Pada saat Pilkada DKI Jakarta, jagoan Jokowi kalah dari Anies Baswedan, pada saat itu dia tidak terlalu terbuka, saya mendukung Ahok," ujarnya pada Jumat (7/7/2023).
Sekarang Jokowi terbuka dalam memberikan dukungan kepada calon presiden tertentu. "Sekarang, karena dia penasaran, maka dia membuka diri dengan mendukung kandidat X agar tidak mengalami kekalahan lagi," kata Hendri.
Baca juga: Tokoh Masyarakat Ingin Anies Terus Jadi Pemimpin Perubahan untuk Indonesia
Menurut Hendri, Jokowi akan membiarkan Anies maju dalam Pemilu 2024 untuk melihat apakah kekalahan dalam Pilkada DKI 2017 akan terulang atau tidak, sehingga rasa penasarannya dapat terpuaskan.
"Itulah sebabnya saya yakin bahwa Anies Baswedan akan ikut dalam kompetisi Pilpres, karena bagaimana caranya untuk mengobati rasa penasaran ingin menang jika Anies tidak ikut," tambahnya.
Baca juga: Meski Tak Ikut Kontestasi Pilgub, Pengamat Prediksi Karier Anies Tak Meredup!
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan pernyataannya tentang cawe-cawe saat bertemu dengan para pemimpin redaksi sejumlah media dan content creator seperti Akbar Faisal, Helmy Yahya, dan Arie Putra. Jokowi menegaskan bahwa cawe-cawe yang dimaksudnya tentu saja tetap berada dalam koridor aturan.
"Saya tidak akan melanggar aturan, tidak akan melanggar undang-undang, dan tidak akan merusak demokrasi," tegas Jokowi.
Editor : Pahlevi