Hindari Kepikunan dengan 4 Aktivitas Ini

Reporter : Uswatun Hasanah

Optika.id - Seseorang akan mengalami penurunan fungsi kognitifnya seiring dengan pertambahan usia. Kemampuan fungsi otak dan medis akan menurun kala manusia memasuki kondisi ini. Oleh karenanya, untuk mempertahankan fungsi otak, ada aktivitas sederhana yang bisa dilakukan.

Baca juga: Kesehatan dan Alkohol: Apa yang Harus Anda Ketahui?

Aktivitas tersebut berguna untuk menjaga kesehatan otak dan memperlambat proses penurunan fungsinya. Selain membaca, salah satu aktivitas yang membantu menjaga kesehatan otak adalah bermain game.

Dilansir dari laman Healthline, Kamis (27/7/2023) ini beberapa rekomendasi permainan yang ramah untuk otak dan menjaga kesehatan otak.

Mempelajari Keterampilan Baru

Mempelajari keterampilan baru merupakan suatu pilihan yang bisa diambil untuk meningkatkan dan merawat dungsi otak. Hal ini terlihat pada tahun 2014 lalu, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa orangg dewasa yang lebih tau cenderung menunjukkan bahwa mereka yang mengambil aktivitas menantang secara kognitif seperti fotografi, belajar quilting, bisa membantu meningkatkan fungsi memori dan otak.

Selain melukis, pilihan yang umum direkomendasikan adalah belajar memainkan alat musik. Alsannya adalah alat musik seperti piano, gitar atau biola bisa membantu otak lebih memperhatikan dan berpikir kreatif.

Selain musik dan melukis, merajut juga bisa jadi pilihan untuk diambil lantaran merajut bagus untuk memanfaatkan memori procedural yang mencakup pemahaman, mengingat serta melakukan serangkaian tindakan. Di sisi lain, memasak dan menari juga alternative lain yang bisa diambil untuk melatih fungsi otak.

Bermain Gim

Game online banyak tersebar di media online nan modern saat ini dengan berbagai variasinya. Kendati bermain game menimbulkan stigma terhadap beberapa orang dengan cap pemalasnya, namun secara tidak langsung, bermain game ternyata banyak manfaatnya, salah satunya melatih skill dan fungsi otak.

Game online, biasanya menerapkan permainan yang membutuhkan strategi, pemecahan masalah, dan berpikir cepat. Hal tersebut membantu dalam peningkatan kemampuan kognitif manusia seperti pemecahan masalah, konsentrasi, kesabaran, keuletan, hingga memori kerja. Bahkan, beberapa game yang melibatkan berbagai tugas atau perintah secara bersamaan bisa membantu meningkatkan kemampuan multitasking dan koordinasi mental seseorang.

Baca juga: Kenali Penyebab Kesemutan pada Wajah dan Waktu yang Tepat untuk Konsultasi

Bermain Teka-Teki

Aktivitas yang melibatkan latihan otak bisa memberikan rangsangan mental yang positif, memelihara konektivitas saraf di otak, serta membantu menjaga kesehatan kognitif secara keseluruhan, salah satu aktivitas tersebut adalah bermain teka-teki yang bisa membantu memperlambat penurunan kognitif akibat penuaan.

Permainan teka-teki ini banyak macamnya, salah satu adalah teka-teki silang. Permainan old but gold ini melibatkan pengisian kata-kata ke dalam kotak berdasarkan petunjuk yang diberikan secara mendatar atau menurun. Di sisi lain, mengisi teka-teki silang ini bisa membantu meningkatkan pemahaman Bahasa dan kosa kata baru.

Setiap jenis permainan teka-teki ini bisa merangsang mental yang berbeda dalam tiap indivdu serta membantu agar kognitif dalam saraf otak mereka tetap aktif. Di sisi lain, variasi dalam jenis permainan ini pun bisa membuat aktivitas menjadi lebih menarik dan memberikan beragam manfaat untuk kesehatan otak.

Bermain jenis teka-teki ini mampu memperlambat penurunan kognitif, apabila Anda secara rutin bermain teka-teki, maka otak akan terlatih untuk kuat dan tidak lemah serta kehilangan daya kognitifnya.

Baca juga: 5 Perubahan Warna Lidah yang Mengungkap Kondisi Kesehatan Anda

Menggunakan Tangan Non-dominan

Aktivitas dengan menggunakan tangan yang non-dominan ini bisa dijadikan salah satu alternative untuk melatih fungsi otak. Yang dimaksud tangan non-dominan ini adalah tangan yang jarang digunakan dalam kegiatan sehari-hari lantaran mayoritas orang mempunyai dan mengandalkan tangan dominan yang lebih sering digunakan.

Lebih lanjut, misalnya ada seseorang yang menggunakan tangan dominan kanan untuk melakukan berbagai aktivitas, maka tangan kiri akan dianggap sebagai tangan non-dominan. Mempraktikkan penggunaan tangan non-dominan dalam aktivitas sehari-hari adalah latihan yang baik untuk merangsang otak dan melatih koordinasi.

Dampak dari menggunakan tangan non-dominan secara teratur ini bisa merangsang otak yang berbeda serta menjaga agar otak tetap aktif. Selain itu, berlatih dengan tangan non-dominan juga dapat meningkatkan fleksibilitas dan keseimbangan keterampilan motorik Anda secara keseluruhan.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru