Optika.id - Ada banyak poin yang disampaikan oleh para pengurus lintassimpul relawan Anies Baswedan Provinsi Jawa Baratketika berdiskusi dengan difasilitasi oleh kanal Youtube Saeful Zaman danPerkumpulan Indonesia Muda (PIM) 98 Jabardi Jl. Suryalaya No. 37a, Kota Bandung, Selasa, (15/8/2023).
Baca juga: Adakan Gerakan Pemenangan AMIN, Relawan Anies Kunjungi Kantor DPP PKS!
Secara estafet, pandangan dan gagasan tersebut diucapkan oleh Asep Hendra Maulana selaku pengurus Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES). Ia menilai, kunci keberhasilan dalam sebuah perjuangan adalah kekompakan dan keikhlasan. Dengan modal tersebut, target raihan suara 80 persen untuk Anies Baswedan di Jawa Barat akan dapat dicapai.
Yang paling penting kuncinya kompak antara satu simpul dengan simpul yang laintuhkompak. Karena tujuan kita ikhlas. Kalau tujuannya punya niatan pribadi yang jelek, tentu saja itu tidak akan bisa tercapai. Tapi kalau tujuannya ikhlas demi pemenangan Pak Anies, insyaAllah Pak Anies 80 persen di Jawa Barat bisa tercapai targetnya, katanya.
Menyambung pikiran yang disampaikan Asep, Tarmizi Yusuf selaku pengurus Jawa Barat Bersama Anies (JABAR MANIES) mengungkap target 80 persen punya basis argumennya. Ia meramu data hasil dua kali Pemilihan Presiden 2014 dan 2019, di mana pencapaian 60 persen untuk Jawa Barat masih kurang optimal sebagai tabungan untuk menutup suara Jawa Tengah. Untuk itu, suara golongan putih (golput) akan berusaha dioptimasi.
Begini, kalau saya lihat, kenapa muncul angka 80 persen? Kemarin 2 kali Pilpres, itu adalah yang menang itu 60 persen.Tohyang menang 60 persen nyatanya tidak dilantik sebagai presiden. Betul? Setelah saya olah-olah datanya, ternyata di 2019 saja, itu yang golput itu 17 persen. Jadi kalau muncul misalnya target 80 persen untuk Jawa Barat itu bukan target yang muluk-muluk. Karena kalau kita ambil saja 10 persen dari hilangnya golput itu sudah 70 (persen). Ditambah kita rebut kemenangan di 6 kabupaten kota: Indramayu, Subang, Cirebon, Banjar, Pangandaran, Sukabumi, ini baru mukul, ucapnya.
Baca juga: Relawan: Siapapun Pendamping Anies, Kami Akan Tetap Setia!
Selanjutnya, Dadan Supardan selaku pengurus Presiden 2024 (P-24) berbagi gagasan dengan sebuah slogan Anies Mendesa yang dimaksudkan agar penokohan Anies Baswedan sampai ke tiap pintu-pintu penduduk di pedesaan dan kelurahan. Menurutnya, cara yang dilakukan relatif sederhana namun mengena, seperti memasang tanda berupa stiker Anies di rumah warga.
P-24 dari awal mengusung jargon gerakan Anies Mendesa. Bagaimana pun sosok Anies, gaya Anies harusnyampaike pelosok-pelosok desa.Nah, itu targetnya. Apa tugasnya? Ya samalah, sederhana, biasa-biasa saja. Pasang stiker di jendela-jendela rumah, pasang spanduk segede-gedenya, ujarnya.
Baca juga: Resmikan Poskonas Pemenangan, Anies Ungkap Bagian dari Ikhtiarnya!
Sementara itu, Hadi selaku pengurus Komando Menangkan Anies Baswedan (KOMANDAN) menjelaskan awal berdiri simpul relawan yang dikomandani Saeful Zaman. Lalu dengan berpegang pada prinsipbi lisani qaumihi,KOMANDAN juga menggarap preman terminal dan stasiun untuk bergabung dalam barisan memenangkan Calon Presiden yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Kita deklarasi itu tanggal 27 November 2021. Alhamdulillah, walaupun melelahkan, indah bagi kita berjuang. Kita sebelumnya ada beberapa kopdar yang dilakukan, juga giat salah satunya mungkin dengan sejuta stiker. Walau sempat terhenti, tapi sama DPP ditindaklanjuti kemarin ditetapkan 20.000 stiker dan sosialisasikan ke daerah-daerah. Alhamdulillah, di samping itu program-program sosial kemanusiaan. Kita berprinsipnyabegini,pendekatan sesuai kultur di daerahnya masing-masing. Kalau dalam Islam disebutnyabi lisani qaumihi,jelasnya.
Editor : Pahlevi