Cegah Stunting, Unair Lakukan Pendampingan Kesehatan pada Kader Kesehatan di Bermi Probolinggo

Reporter : Seno

Optika.id - Stunting menjadi masalah utama gizi pada anak balita terutama di negara berkembang dunia yang menggambarkan kegagalan mencapai proses pertumbuhan linear yang optimal pada balita selama masa awal kehidupan. Kabupaten Probolinggo menempati posisi kedua tertinggi kabupaten/kota yang memiliki masalah stunting di Jawa Timur sebesar 39,9n termasuk kabupaten prioritas masalah kesehatan ibu dan anak.

Baca juga: 14 Ribu Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Unair

Hal ini yang menjadi latar belakang tim dari Universitas Airlangga untuk melakukan pendampingan pencegahan stunting di Desa Bermi, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo. Kegiatan ini merupakan implementasi Program Pengembangan Desa Binaan (PPDB) Universitas Airlangga tahun 2023.

Berdasarkan evaluasi pelaksanakan kegiatan pada pengadian kepada masyarakat oleh tim Universitas Airlangga pada tahun 2020, 2021, dan 2022 terkait pencegahan stunting, diketahui bahwa komitmen pemerintah desa untuk menurunkan angka stunting sangat tinggi. Hal tersebut tampak pada aktivitas yang dilakukan oleh berbagai orgasnisasi desa yang memfokuskan pada pencegahan stunting dan data kejadian stunting di Desa Bermi yang semakin menurun.

Pendampingan yang dilakukan tim dari Universitas Airlangga digelar selama 2 hari pada Sabtu-Minggu, 19-20 Agustus 2023 yang bertempat di Bermi Ecopark dan Balai Desa Bermi Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo. Rangkaian kegiatan ini mengambil topik Program Zero Stunting sebagai Model Wellness Tourism dengan pendekatan Interprofesional Education.

Pada hari pertama kegiatan pendampingan menyasar pada kesehatan balita dan ibu menyusui. Selain menyelenggarakan kegiatan pemeriksaan kesehatan pada ibu menyusui dan balita, juga diadakan pelatihan mengenai pembuatan makanan tambahan dan pelatihan pijat tuina.

Saat diwawancarai pada hari pertama, Septyani Prihatiningsih, SKM., M.KKK. (Prodi D4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja), sebagai sebagai salah seorang narasumber sekaligus penggagas kegiatan pendampingan, menyampaikan bahwa Universitas Airlangga sangat concern untuk mencegah terjadinya kasus stunting. Upaya ini terlihat dengan konsistensi Universitas Airlangga yang secara rutin melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat setiap tahun di Desa Bermi.

Baca juga: Halal Bihalal, Khofifah Ingin Unair Jadi Kampus Top Dunia

Pada hari kedua kegiatan pendampingan menyasar pada kesehatan ibu hamil. Selain menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan, juga diadakan penyuluhan tentang peran penting asi dan pelatihan pijat laktasi.

Dari hasil pemeriksanaan dan pelayanan kesehatan yang dilakukan pada serangkaian kegiatan pengabdian masyarakat ini tercatat bahwa masyarakat Bermi memiliki kesehatan cukup baik. Meskipun perlu ada edukasi lebih mendalam dalam memahami upaya-upaya untuk mencegah stunting.

Rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat ini juga menghadirkan beberapa narasumber penting dari Universitas Airlangga diantaranya Pulung Siswantoro, S.KM., M.Kes. (Prodi S1 Kesehatan Masyarakat), Maya Septriana S.Si., Apt., M.Si. (Prodi D4 Pengobat Tradisonal), dan Dwi Setiani Sumardiko, S.Kep.,NS., M.Si (Prodi D4 Pengobat Tradisonal).

Baca juga: Berikut Keketatan dan Daya Tampung Prodi Soshum UNAIR

Dalam sambutannya, Novianto Edi Suharno, SST Par., M.Si (Prodi D4 Destinasi Pariwisata) sebagai Ketua Pelaksana kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan ini sebenarnya di desain secara jangka Panjang untuk mendukung Desa Bermi sebagai pusat wisata kebugaran atau Wellness Tourism. Ke depan Desa Bermi bisa menyiapkan daya tarik utama yang dikemas untuk memfasilitasi calon wisatawan berkegiatan fisik, mental, spiritual yang berwawasan lingkungan. Sehingga kegiatan tahun depan harapannya bisa kembali diselenggarakan di Desa Bermi dengan focus pengembangan Wellness Tourism.

Penulis: Muzammal

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru