Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika, Mira Tayyiba menjelaskan beberapa hal yang diperlukan agar perempuan makin optimal dalam ekonomi digital dan perkembangannya saat ini.
Baca juga: Kawula17: Inovasi Politik Anak Muda di Tengah Banjir Informasi Media Sosial
Dikutip dari laman Kemenkominfo, yang pertama adalah perempuan harus lebih banyak masuk ke bidang STEM atau Sains, Technology, Engineering, and Math. Dengan menguasai STEM, dia mengklaim bahwa perempuan bisa secara optimal memanfaatkan teknologi digital yang bisa mendatangkan berbagai manfaat ekonomi bagi dirinya dan lingkungannya.
Kapasitas sumber daya manusia dan penguasaan teknologi digital sebagai aspek penting bagi perempuan mengambil peran lebih dalam ekosistem industri digital, ujar Mira, Selasa (12/92/2023).
Langkah kedua adalah perempuan harus meningkatkan kecakapan digital karena posisinya sebagai pengguna teknologi digital. Untuk mengatasi hal itu, pihaknya sudah menyusun Peta Jalan Indonesia Digital yang diyakini bisa mengembangkan talenta atau SDM digital melalui pelatihan tingkat dasar hingga lanjutan.
Misalnya Digital Entrepreneurship Academy (DEA), merupakan salah satu pelatihan dari program talenta digital yang memang fokus kepada perempuan dan 61% pesertanya adalah perempuan, jelas Mira.
Baca juga: 5 Cara Mudah Membersihkan Headphone Agar Tidak Merusak Perangkat
Sekjen Kemenkominfo itu juga berharap agar semua pihak memberikan perhatian lebih kepada para perempuan ini untuk bisa memanfaatkan berbagai potensi dari perkembangan industri digitalisasi di Indonesia serta bisa menunjang produktivitas kaum perempuan di ranah digital.
Untuk melengkapipolicy briefingmemang kalau untuk digitalnya sudah tepat, tapi kalau boleh usul digital itu adalah ekosistem yang punya kemampuan digital. Kemudian bisa berwirausaha, misalnya bisnis lebih tinggi maka akses pembiayaan perempuan juga harus dipikirkan, tuturnya.
Baca juga: Mahfud MD Soroti Perkembangan Ekonomi Digital, Singgung Kasus Pinjol
Di sisi lain, penanaman prinsip kemampuan digital, imbuhnya, harus dipermudah agar kemudahan bisnis untuk UMKM perempuan bisa tersedia dan terfasilitasi. Maka dari itu, untuk merealisasikan itu semua ke dalam satu bentuk usaha seperti e-commerce atau satu platform marketplace tertentu, diperlukan model atau program yang telah disiapkan sebelumnya.
Jadi akses itu sebaiknya juga dilengkapi dalampolicy briefkarena ini mengakselerasi ekonomi digital harus ada nilai ekonominya. Bicara soal UMKM pada umumnya, akses pembiayaan dan sebagainya harus menjadi satu ekosistem yang melengkapi bagaimana perempuan dengan keterampilan digitalnya bisa mengakselerasi ekonomi digital, pungkasnya.
Editor : Pahlevi