Gagasan Satu Indonesia Satu Perekonomian, Anies Beberkan Harga Kebutuhan Pokok yang Selisih Besar!

Reporter : Danny

Optika.id - Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan menyampaikan gagasan tentang Satu Indonesia Satu Perekonomian saat mengisi acara di Universitas Hasanudin Makassar, Sulawesi Selatan, bertajukIndonesias Leaders Talk : Anies Baswedan,Minggu, (24/9/2023).

Baca juga: Tokoh Pendidikan Jatim Puji Gagasan Anies dalam Acara Kuliah Umum di Kampus Top Australia

Menurut Anies, dalam perjalanan berdirinya Indonesia sudah melalui empat hal yakni Satu Bangsa (Sumpah Pemuda), Negara (Proklamasi 1945), NKRI (Mosi Integrasi Natsir, 1950), dan Tanah Air (deklarasi Juanda, 1957). Satu PR kita ke depan, di mana kebutuhan dasar bisa didapatkan dengan harga setara, katanya dalamchannel YouTube Unhas TV,Minggu, (24/9/2023).

Anies berpendapat, kesetaraan harga masih terjadi di Indonesia sampai hari ini. Harga kebutuhan pokok dan harga kebutuhan pokok pembangunan di kota dan pelosok Indonesia selisihnya begitu besar.

Dalam ekonomi memang tidak ada satu harga, yang kita butuhkan adalah kesetaraan harga, tegasnya.

Indonesia ke depan tidak cukup hanya dipertahankan dengan satu nusa dan satu bangsa. Indonesia perlu satu kesejahteraan yang dirasakan untuk seluruh rakyat.

Itu sebabnya kita perlu kesetaraan perekonomian Indonesia, perlu memasukkan unsur mobilitas, pendidikan, kesehatan, sehingga kebutuhan dasar di mana pun di Indonesia berada terpenuhi, jelasnya.

Anies mengakui, untuk mewujudkan hal itu bukan pekerjaan yang ringan. Namun tetap bisa diwujudkan.

Bahkan kita berharap dengan pendekatan ini, kebutuhan pokok terpenuhi. Harapannya rakyat bisa menabung dan bisa merencanakan masa depan anak bangsa dengan baik, ungkapnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan, sehat dan terdidik merupakan kunci kesejahteraan atauhuman capital is the key.Namun saat ini anggaran belum memberi perhatian pada dua hal itu.

Anggaran belum memandang sehat dan terdidik sebagai faktor utama. Kami melihat anggaran kesehatan dan pendidikan tidak boleh dipandang sebagai biaya, tapi harus dipandang sebagai investasi, ungkapnya.

Menurut Anies, ketika anggaran kesehatan dan pendidikan sebagai investasi, jangka panjang akan mendapatkan buah manis dan mendapatkan manfaat yang luar biasa.

Tapi kalau dianggap sebagai biaya, hanya orientasi efisien, sehingga muncul pengurangan yang ujungnya dirasakan semua yang penting 20 persen terpenuhi. Walaupun kenyataannya tidak mengubah pendidikan dan kesehatan yang lebih baik di masyarakat, paparnya.

Lebih lanjut Anies mengungkapkan, faktor kepastian hukum juga menjadi faktor penting. Sebuah negara akan maju jika perekonomian dan sektor lain ditopang dengan kepastian hukum.

Jika lihat saat ini, praktek dalam pemerintahan tidak mengedepankangood govermentsehingga ujungnya korupsi, ungkapnya.

Selanjutnya, Anies juga menyoroti peluang usaha atau kesempatan mendapatkan pekerjaan.

Kita perlu menyetarakan peluang usaha di berbagai wilayah. Jangan hanya mendapatkan pekerjaan hanya di Jawa dan kota besar. Kita dorong ekonomi mikro di berbagai wilayah agar peluang kerja bisa muncul, ungkapnya.

Menurut Anies, tiga hal tentang kesehatan dan pendidikan, kepastian hukum, dan peluang usaha atau lapangan kerja menjadi agenda mendesak yang pelu dijalankan untuk menopang kesetaraan ekonomi.

Ini jangka pendek yang perlu dijalankan, tegasnya.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Sabtu, 14 Sep 2024 18:18 WIB
Jumat, 13 Sep 2024 08:24 WIB
Senin, 16 Sep 2024 11:12 WIB
Berita Terbaru