Kanada Sengaja Melupakan Sejarah

Reporter : Danny

Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah

Baca juga: Percobaan Pembunuhan Ke 2 Terhadap Trump

Optika.id - Perang Dunia ke 2 yang berlangsung dari tahun 1939 sampai 1945 telah meninggalkan luka yang dalam baginegara-negara yang terlibat dalam perangitu terutama negara-negara sekutu dan Uni Sovyet (Rusia).

Perang yang melanggarkemanusiaan itu pertama dilakukan oleh Hitler yang berkuasa di Jerman dan menyerbu negara-negara tetangganya. Hitler yang melahirkan partai Nazi yang memiliki ideologi fasis dan mengenggapbahwa ras Jerman adalah bangsa Aria yang memiliki posisi tinggi diantara ras yang adadidunia ini, melakukan genosida terhadapras selain ras Aria terutama Yahudi dan penduduk minoritas lainnya.

Dalam setiap menyerang negara lain Jerman Nazi memburu penduduk Yahudi, menangkapnya dan membawa mereka kekamp-kamp konsentrasi seperti di Jermandan Polandia dimana mereka itu disiksa, dijadikan kelinci percobaan senjata kimia, dimasukkan ke gas chamber atau ruang gas racun. Ratusan ribu orang meningggaldunia dengan cara yang sadis.

Negara-negara yang melawan arogansifasis Jerman itu tentu tidak melupakan sejarah kelam karena jumlah korban yang diderita negara-negara ini sangatlah banyak, misalkan pasukan sekutu yang meninggal dunia dalam perang dunia ke 2 ini lebih dari 6 juta, sementara korban yang paling banyak diderita oleh Uni Soviet (Rusia) yaitu 27 juta orang dan malah adayang mengatakan 36 juta.

Unit pasukan Jerman Nazi yang terkenal bengis dan melakukan pembunuhan dimana-mana itu adalah Divisi SS yang terkenal itu, dan Divisi ini juga merekrut orang-orang dari negara yang diduduki Jerman seperti Ukraina untuk ikut bergabung dalam pasukan SS ini. Waktu itu Ukraina masih menjadi bagian dari negara Uni Soviet.

Baca juga: Asosiasi Pengusaha Juga Dipecah – Belah Seperti Parpol

Luka yang dalam akibat perang dunia ke 2 itu, sampai sekarang dikenang oleh negara-negara yang ikut berperang sepertiAmerika Serikat, Inggris, Perancis, Belanda, Rusia, Kanada dan lain-lainnya. Dan akibat genosida yang dilakukan Nazi terhadap kaum Yahudi itu memunculkan pembelaan terhadap kaum Yahudi dengan adanya Undang-Undang Anti Semitisme, dimana tindakan yang menghina dan memperkusi kaum Yahudi tidak diperbolehkan.

Tiba-tiba tanggal 22 September 2023 lalu dunia dikejutkan dengan berita mas media dan TV karena Parlemen Kanada ketika menjamu presiden Ukraina Zaalensky mengundang veteran pasukan SS warga negara Kanada keturunan Ukraina bernama Yaroslav Hunka usia 98 tahundengan memberikan sambutan Standing Ovation, tepuk tangan yang gemuruh sambil berdiri sebagai tanda penghormatan kepada veteran ini dan menyebutnya sebagai Pahlawan karena berjuang melawan Rusia (Uni Sovyet).

Ketua Parlemen Kanada yang memimpin penyambutan itu seperti tidak mengetahui sejarah bahwa sudah ada bukti nyata bahwa veteran tuan itu adalah salah satu anggota pasukan SS Jerman Nazi yang melakukan kejahatan perang, membunuh ribuan kaum Yahudi, Polandia dan Rusia pada perang dunia ke 2 itu. Foto-foto sang veteran itu mudah dilacak dan menunjukkan dia memakai serangan pasukan SS Nazi Jerman dengan membawa senjata laras panjang. Pihak Rusia misalnya memiliki bukti yang lengkap tentang siapa pak Hunka itu.

Kejadian memalukan itu tentu mendapatkan kecaman dan protes keras dari berbagai negara terutama Rusia, Polandia dan organisasi masyarakat Yahudi dunia, karena Kanada dianggap tidak memahami perasaan penderitaan negara-negara yang terlibat perang dunia dan menjadi korban Jerman Nazi. Padahal ribuan pasukan Kanada ikut gugur dalam perang dunia ke 2 itu.

Baca juga: Oh Ternyata Itu Hanya Analisa To …

Akibat kecaman dan protes itu Ketua Parlemen Kanada Anthony Rota mengundurkan diri dari jabatnnya dan mengatakan penyesalan yang dalam dan mengaaku tidak mengetahui siapa Hunkaitu. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan pada hari Senin bahwa "sangat mengecewakan bahwa ini terjadi". "Ini adalah sesuatu yang sangat memalukan bagi parlemen Kanada dan dengan perluasan untuk semua orang Kanada," katanya kepada wartawan.

Kanada demi kepentingan geopolitiknya melawan Rusia seakan membalik sejarah kelam dengan menyebut musuh bersama dunia itu sebagai Pahlawan dan diberi sambutan yang meriah di Parlemen negara. Duta Besar Rusia untuk Kanada juga menyesalkan adanya Jendral Kanada sepertinya Panglima Angkatan Bersenjata Kanada ikut berdiri dekat veteran SS Hunka sambil memberikan penghormatan Standing Ovation.

Apakah sejarah di tulis ulang demi kepentingan politiknya hanya terjadi di Kanada itu? Nampaknya tidak, karena di negeri kita yang tercinta Indonesia ini, pelaku pemberontakan tahun 1965 yang terkenal dengan sebutan G30S PKI itumalah disebut sebagai Korban dan diberikan kompensasi. Negara nampak(sengaja) lupa bahwa korban pemberontakan itu banyak ulama Islam dan jendral-jendral TNI.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru