Optika.id - Muhaimin Iskandar, calon wakil presiden (Cawapres) yang akan mendampingi Anies Baswedan, menyatakan bahwa dalam pertemuan dengan Habib Rizieq Shihab (HRS) di markas Front Persaudaraan Islam (FPI), pembicaraan mengenai dukungan politik tidak pernah terjadi. Ia menegaskan bahwa pertemuannya dengan HRS adalah untuk menjadi saksi dalam sebuah pernikahan di keluarga HRS.
"Tidak ada (pembicaraan soal dukungan). Hanya menjadi saksi nikah," ujar Muhaimin Iskandar setelah menghadiri apel Pancasila Sakti di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (01/10/2023).
Baca juga: Cak Imin Usul Sistem Pemilu Diganti: Pemilu 2024 Banyak Timbul Fitnah
Muhaimin Iskandar diundang untuk menghadiri pernikahan putri HRS, Syarifah Fairuz Shihab, dengan Sayyid Muhammad Bagir Alathas. Meskipun tidak ada pembicaraan tentang dukungan politik dalam pertemuan tersebut, Muhaimin mengungkapkan bahwa ia berharap mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan, termasuk Persaudaraan Alumni 212.
"Pokoknya kita ingin dukungan dari setiap individu, warga bangsa yang memiliki hak pilih," kata Cak Imin, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI.
Baca juga: Cak Imin Respon Kunjungan Anies ke DPP PDIP: Semoga Lancar
Muhaimin menekankan bahwa PKB, partai yang membesarkannya, memiliki garis tengah dalam politik, menghindari ekstrem kiri maupun ekstrem kanan, dan memegang teguh prinsip Pancasila. Ia menyatakan keterbukaannya terhadap dukungan dari berbagai kelompok yang bersedia mendukung koalisi yang dipimpin oleh Anies Baswedan.
"Garis PKB jelas, tengah. No ekstrem kiri, no ekstrem kanan. Tengah. Pancasila. Yang mau ikut, ayo!" tegas Muhaimin Iskandar.
Baca juga: Resmi, Muktamar PKB Tentukan Cak Imin Kembali Jadi Ketum
Pernyataan tersebut menggarisbawahi bahwa koalisi yang dipimpin oleh Anies Baswedan terbuka terhadap dukungan dari berbagai kelompok masyarakat dan menjunjung prinsip-prinsip Pancasila dalam politiknya.
Editor : Pahlevi