Optika.id - Ketua Lazismu PWM Jatim, Imam Hambali, menyampaikan pentingnya manajemen pengelolaan seperti Lazismu dalam kebencanaan. Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah atau Lazismu bertugas untuk melakukan pengelolaan dana zakat, infaq, sedekah, sosial agama, dan lainnya (ZISKA) secara nasional. Dalam kebencanaan, penggalangan dana atau bantuan masyarakat sangat penting untuk logistik.
Lazismu dalam menyiapkan alokasi program disebut indonesia siaga, itu yang akan mendanai kegiatan-kegiatan mulai dari pelatihan, kesiapan, penyediaan peralatan, penanganan tanggap bencana, dan penanganan pasca bencana. Ujar Imam dalam rapat kerja wilayah (rakerwil) Majelis Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (MLHPB) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur pada Sabtu, 7 Oktober 2023 di Agro Mulia, Pasuruan, Jawa Timur.
Baca juga: 112 Tahun Muhammadiyah dan Harapan Masyarakat
Selain itu, Lazismu juga memiliki peran dalam memfasilitasi masyarakat tentang zakat. Dimana masyarakat menitipkan zakat atau amanatnya kepada lembaga. Hanya saja, kata Imam, perbandingan hasil zakat dan potensi zakat dinilai timpang karena minimnya literasi masyarakat tentang zakat. Logika sederhana, jika ada orang miskin, ada juga orang islam yang tidak berzakat, jelas dia.
Baca juga: Khofifah: Muhammadiyah adalah Pilar Kemajuan Bangsa dan Kemanusiaan
Tantangan selanjutnya, dalam menjalankan programnya Lazismu tidak hanya menunggu dana tapi sambil mengusahakan bagaimana dana itu ada. Disitulah pentingnya kolaborasi, kata Imam.
Kolaborasi sendiri dapat menyatukan potensi, baik dari ide, pikiran, dan sebagainya. Dengan adanya kolaborasi terbentuklah suatu keseimbangan serta komunikasi yang efektif. Selain itu, lembaga juga fokus pada masing-masing bidang sehingga menimbulkan timbal balik yang cepat.
Baca juga: Paus Fransiskus Desak Penyelidikan Genosida Israel di Gaza, Ini Tanggapan Muhammadiyah
Penulis: Aisyah Amira Wakang
Editor : Pahlevi