Konflik Palestina dan Israel Kembali Pecah, Apa yang Bisa Dilakukan Indonesia?

Reporter : Uswatun Hasanah

Optika.id - Konflik yang terjadi antara Palestina dan Isreal kembali pecah pada Sabtu, 7 Oktober 2023 yang lalu. Konflik tersebut berawal dari serangan besar-besaran dari kelompok militant Palestina, Hamas ke Israel yang kemudian direspons dengan serangan balasan Israel melalui ribuan roketnya.

Konflik tersebut tak pelak disorot oleh seluruh dunia. Ada yang mendukung Palestina, dan ada juga yang mendukung Israel. Salah satunya adalah Indonesia. sebagai salah satu negara terbesar dan menduduki peringkat muslim terbanyak di seluruh dunia, Indonesia tidak tinggal diam. Dalam beberapa keterangan di media, pemerintah menyampaikan rasa prihatin mendalam atas konflik yang pecah kembali antara Hamas dengan Israel yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dari kedua kubu.

Baca juga: Kelaparan Mengancam Gaza: Toko Roti Tutup Akibat Kekurangan Pasokan

Selain itu, apa yang bisa dilakukan oleh Indonesia?

Berdasarkan keterangan dari Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana, Pemerintah Indonesia perlu menyampaikan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, serta mengimbau kepada negara-negara besar untuk menahan diri dalam menyampaikan komentar atau dukungannya kepada salah satu pihak yang justru mengeskalasi perang.

Hal ini dikarenakan tidak seharusnya negara-negara di dunia ini menyatakan keberpihakan yang justru akan membuat situasi semakin panas, serta tidak berhak menentukan mana yang benar dan salah karena mereka bukanlah hakim yang menentukan benar dan salah.

"Negara-negara di dunia mempunyai kewajiban untuk melindungi rakyat sipil dari penggunaan senjata," ucapnya, Jumat (13/10/2023).

Baca juga: Hizbullah Deklarasikan 'Kemenangan Besar' atas Israel

Maka dari itu, dia meminta agar Pemerintah Indonesia segera mendesak Dewan Keamanan PBB untuk bersidang dan mengupayakan agar serangan senjata oleh kedua belah pihak dihentikan demi kemanusiaan. Pasalnya, perang selalu berdampak buruk tidak hanya bagi masyarakat sipil kedua belah pihak yang sedang berkonflik saja, melainkan juga masyarakat dunia pada umumnya.

Perang telah memunculkan multi krisis, mulai dari kemanusiaan hingga finansial, kata dia.

Lebih lanjut, KBRI Amman sudah mengimbau seluruh WNI yang khususnya berada di Gaza dan Tepi Barat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan menjaga keselamatan diri dan keluarga. Tak hanya itu, KBRI meminta agar Warga Negara Indonesia (WNI) terlebih dahulu menghindari tempat konflik dan pusat keramaian atau kerumunan, dan tidak melakukan kunjungan ke tempat wisata.

Baca juga: Paus Fransiskus Desak Penyelidikan Genosida Israel di Gaza, Ini Tanggapan Muhammadiyah

Dan WNI yang berencana melakukan kunjungan wisata ke Palestina untuk menunda kunjungan tersebut karena adanya penutupan perbatasan barat dari Yordania ke Tepi Barat, demikian imbauan tersebut seperti dilansir laman Kemenlu, dikutip Optika.id, Sabtu (14/10/2023).

Lebih lanjut, para WNI juga diminta untuk mengikuti perkembangan situasi dari media. WNI yang berada di tepi Gaza dan Tepi Barat agar saling menjaga komunikasi sesama masyarakat Indonesia.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru