Gibran Jadi Alasan Pemilih Lama Prabowo Pindah ke Anies

Reporter : Eka Ratna Sari

Optika.id - Survei yang dilakukan oleh Polling Institute kembali menunjukkan adanya peningkatan keterpilihan atau elektabilitas pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin). Salah satu alasan kenaikan elektabilitas pasangan nomor urut 1 ini adalah karena adanya perpindahan pendukung lama dari Prabowo Subianto.

Kennedy Muslim, peneliti Polling Institute, menyatakan bahwa dalam simulasi tiga pasangan, Prabowo-Gibran yang sebelumnya mendapat 36,2 persen pada akhir Oktober, kini meraih 43,2 persen. Sementara itu, Anies-Muhaimin yang sebelumnya mendapat 20,2 persen, kini naik menjadi 24,3 persen.

Baca juga: Netizen Respon Upaya Anies Dirikan Partai, Ini Penjelasannya!

"Sebagian pendukung basis lama dari Pak Prabowo pindah ke pendukung Pak Anies dan Muhaimin setelah pemilihan Gibran sebagai cawapres Pak Prabowo," ungkap Kennedy pada Kamis (23/11/2023).

Dalam survei yang sama, pasangan Ganjar-Mahfud terlihat mengalami penurunan elektabilitas dari 29,0 persen pada akhir Oktober menjadi 24,1 persen setelah penetapan nomor urut. "Setelah kepastian Gibran menjadi cawapres Prabowo, ada migrasi sebanyak 5 persen yang tergerus hingga mencapai 24,1 persen," jelas Kennedy.

Dalam hal demografi pemilih untuk capres-cawapres, terlihat perbedaan yang signifikan. Pasangan Anies-Muhaimin unggul di kalangan pemilih yang terpelajar atau lulus kuliah dengan dukungan sebesar 37,8 persen.

Sementara pasangan Prabowo-Gibran berada di posisi kedua di kalangan terpelajar dengan dukungan 35,5 persen, sedangkan pasangan Ganjar-Mahfud berada di posisi ketiga dengan dukungan 21,9 persen di kalangan yang sama.

Namun, pasangan Ganjar-Mahfud memperoleh dukungan yang signifikan dari kalangan pemilih dengan latar belakang pendidikan rendah, yakni lulus SD. Di sini, pasangan ini mendapat dukungan 28,1 persen, sedangkan Prabowo-Gibran meraih 39,1 persen dan Anies-Muhaimin 21,5 persen.

Baca juga: Tokoh Masyarakat Ingin Anies Terus Jadi Pemimpin Perubahan untuk Indonesia

Pasangan Prabowo-Gibran juga mendominasi di kalangan pemilih lulus SMP dan SMA dengan masing-masing dukungan sebesar 43,5 persen dan 51,3 persen. "Prabowo-Gibran unggul di hampir semua latar belakang pendidikan," ungkap Kennedy.

Kennedy menyimpulkan bahwa survei ini menunjukkan kemungkinan adanya dua putaran pada Pilpres 2024. Meski pasangan Prabowo-Gibran unggul, namun persentasenya belum mencapai 50 persen. Survei dilakukan pada 15-17 November 2023 kepada 1.496 responden dengan margin of error 2,6 dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Politisi PKB, Maman Imanulhaq, mengapresiasi migrasi dukungan dari pendukung Prabowo ke pasangan Amin. Dia menyatakan bahwa hal itu membuat mereka semakin yakin untuk mengejar ketertinggalan, bahkan optimis untuk menyamai dan memenangkan pertarungan. "Ada pergerakan signifikan untuk kemenangan Amin," ujar Maman.

Baca juga: Meski Tak Ikut Kontestasi Pilgub, Pengamat Prediksi Karier Anies Tak Meredup!

Andre Rosiade dari Gerindra bersyukur atas unggulnya Prabowo-Gibran dalam lembaga survei. Baginya, elektabilitas tersebut menandakan keputusan Prabowo memilih Gibran sebagai cawapres sudah tepat. Ia merasa bahwa kehadiran Gibran telah membawa keuntungan besar, terutama di kalangan pemilih milenial.

Sementara itu, calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, membantah adanya penurunan elektabilitasnya. Ia mengklaim bahwa hasil survei internal menunjukkan bahwa elektabilitas Ganjar-Mahfud tetap stabil.

"Tidak, elektabilitasnya masih tetap. Survei internal kami masih bagus," ungkap Ganjar, menekankan agar kader partai dan relawan di daerah tidak terpengaruh dengan hasil survei dan lebih percaya pada survei internal mereka.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru