Eksistensi Kaum Muda Sebagai Jubir dan Jurkam Pilpres 2024, Strategi Gaet Suara Gen Z?

Reporter : Uswatun Hasanah

Optika.id - Pentas Pilpres 2024 kali ini diwarnai dengan banyak anak muda yang terlibat ke dalam politik. Salah satunya adalah kehadiran juru bicara dan juru kampanye dari kalangan kawula muda. Masing-masing kubu paslon capres-cawapres menurunkan sosok-sosok muda untuk melakukan kampanye politik di garda depan. selain dari kalangan politikus dan pengusaha muda, putra-putri para paslon pun turut didapuk menjadi juru bicara (jubir), juru kampanye (jurkam), atau mengikuti kegiatan kampanye lainnya.

Berdasarkan pengamatan dari Analis Politik Citra Institute, Yusak Farchan, masing-masing kubu paslon memiliki komposisi jubir muda yang mumpuni. Namun, sejauh pengamatannya, paslon nomor urut 02, Prabowo-Gibran memiliki tim muda dengan jajaran jubir yang tergolong lebih unggul dalam mengemas isu yang mengena di kawula muda yakni milenial dan gen Z.

Baca juga: Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Dikabarkan Dapat Jatah Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Yusak menyebut kehadiran Gibran bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pemilih muda. Pasalnya, Gibran saat ini baru berusia 36 tahun serta dianggap lebih memahami persoalan kawula muda dibandingkan dengan dua pesaingnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan Mahfud MD.

"Gibran yang mewakili karakter gen Z dan milenial jika dibanding dengan dua cawapres lainnya. Jadi, wajar penerimaan milenial dan gen Z terhadap Prabowo-Gibran lebih tinggi," ucap Yusak, kepada Optika.id, Selasa (19/12/2023). 

Yusak menilai, pemilih muda yang berasal dari generasi milenial dan gen Z memiliki tiga karakteristik utama.

Pertama, mereka rata-rata merupakan generasi yang kreatif. Kedua, memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Dan ketiga, mereka telah terkoneksi secara digital alias hobi bermain media sosial dengan dunia di sekitarnya.

Di ranah digital, tim Prabowo-Gibran cukup berhasil memainkan joget gemoy menjadi sebuah gimmick politik dan menyebarluaskan jargon politik riang gembira di Pilpres 2024.

"Yang terlalu serius ini juga terkadang membosankan," jelasnya. 

Baca juga: Eri Cahyadi Resmi Launching Surabaya Expo Center, Wadah Kreasi Anak Muda

Kendati demikian, dirinya tidak memungkiri bahwa pertarungan untuk memperebutkan suara milenial dan gen Z masih belum final lantaran pemilu masih berlangsung beberapa bulan lagi. Tak hanya Prabowo-Gibran, di kubu AMIN dan Ganjar-Mahfud juga masih ada beberapa figure muda yang bsia mencuri simpati kawula seusianya itu. Misalnya saja sosok Yenny Wahid yang memiliki relasi dengan kaum Gusdurian, atau Sandiaga yang popularitasnya moncer di kalangan milenial.

Sementara itu, di kubu AMIN, sambungnya, tim mereka telah diisi oleh orang-orang hebat dan intelektual muda. Namun, problem yang muncul adalah bagaimana cara tim AMIN menerjemahkan dengan baik kampanye mereka ke gen Z yang serba praktis.

"Problemnya, mampu tidak mereka menerjemahkan dengan baik kampanye itu ke gen Z? Sekarang ini, di ruang virtual, saya kira, Pak Anies juga diterima dengan baik. Tinggal persoalan kemasan dan memperluas skalanya," ucap Yusak.

Dihubungi secara terpisah, Peneliti Politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Djati mengamini bahwa masing-masing kubu memiliki jubir dan jurkam muda yang mumpuni. Wasisto menyarankan agar hasilnya efektif bagi masing-masing paslon, maka para jubir tersebut harus diturunkan pada segmen pemilih yang sesuai dengan kepakaran masing-masing jubir itu sendiri.

Baca juga: Organisasi Gen-Z Perubahan Dukung Anies Baswedan!

"Secara umum, komposisi jurkam muda tentu berupaya disesuaikan dengan segmen-segmen pemilih. Secara lebih spesifik, pemilih muda seperti apa yang tiap paslon itu mau sasar," kata Wasisto.

Di sisi lain, dia berharap jubir-jubir muda ini tak hanya sekadar kampanye hura-hura saja, melainkan harus turun dengan membawa sejumlah program konkret dari masing-masing paslon yang mereka dukung. Untuk menggaet perhatian dari kawula muda, maka mereka harus memperhatikan isu mereka dengan membawa persoalan sehari-hari pemilih milenial dan gen Z.

"Kualitas kampanye, bagi milenial dan gen Z, itu penting. Tentu yang menjadi fokus adalah visi dan misi paslon serta langkah-langkah konkret apa yang mau dilaksanakan jika (paslon) terpilih nantinya," tuturnya.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru