Optika.id - Menjelang debat calon presiden (capres), Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbicara soal efek pilpres Indonesia terhadap situasi geopolitik dan keamanan di kawasan Asia. Menurut SBY, terdapat tiga pilpres di 2024 yang memengaruhi geopolitik dan situasi keamanan di kawasan Asia, termasuk salah satunya adalah pilpres di Indonesia pada 14 Februari 2024.
"Jika dikaitkan dengan geopolitik dan keamanan kawasan Asia juga memiliki arti yang penting, yaitu pemilihan presiden (pilpres) Indonesia yang akan dilaksanakan pada bulan Februari 2024 mendatang," ujar SBY dalam akun X pribadinya, @SBYudhoyono, dikutip Minggu (7/1/2024).
Baca juga: Dihadapan Seniman dan Budayawan, SBY Sampaikan Pidato di Taman Ismail Marzuki!
SBY menegaskan, Indonesia adalah negara terbesar di Asia Tenggara di samping menjadi anggota G-20. Karena itu, kata SBY, Indonesia kerap dipandang sebagai regional power dan sekaligus global player.
"Jika presiden Indonesia mendatang sungguh memahami pentingnya menjaga stabilitas kawasan Asia (baik Asia Timur maupun Asia Tenggara), maka yang bersangkutan akan bisa memainkan politik luar negeri dan diplomasi yang cerdas," kata dia.
"Dia (presiden mendatang) bisa dengan membangun kebersamaan negara-negara ASEAN agar konflik apa pun yang terjadi di Asia Timur dan tentunya Asia Tenggara dapat dicarikan solusi yang lebih damai sehingga tidak terjadi malapetaka di kawasan Asia bahkan di dunia, yang bakal memporak-porandakan perdamaian dan keamanan internasional," tutur SBY menambahkan.
Selain Indonesia, kata SBY, dua pilpres lain yang berpengaruh pada geopolitik dan keamanan di kawasan Asia adalah pilpres di Taiwan pada Januari 2024 dan pilpres di Amerika Serikat pada November 2024. SBY mengaku menggunakan istilah Taiwan agar secara internasional mudah dipahami, meskipun bagi Tiongkok permasalahan Taiwan adalah isu dalam negeri.
Baca juga: Dilelang Setengah Miliar, Wakil Ketua MPR RI Beli Lukisan SBY
Menurut SBY, pilpres Taiwan dan Amerika Serikat bakal berdampak pada keamanan di Asia mengingat hubungan Tiongkok-Taiwan terus memanas tahun-tahun terakhir ini.
"Jika presiden Taiwan yang baru adalah sosok yang bergaris keras dan sangat anti-Tiongkok, ketegangan Tiongkok-Taiwan akan makin meningkat," tandas SBY.
Demikian juga, lanjut SBY, jika presiden Amerika Serikat pasca Pilpres 2024 merupakan sosok yang bergaris keras dan sangat anti unifikasi Tiongkok-Taiwan, maka kawasan Asia Timur betul-betul menjadi sebuah flashpoint yang setiap saat bisa meledak menjadi guncangan geopolitik dan keamanan di Asia.
Baca juga: SBY: Ada Dua Mitos yang Belenggu Bangsa Indonesia, Apa Saja ya?
"Sebaliknya jika baik presiden Amerika Serikat dan presiden Taiwan yang baru nanti lebih bergaris moderat dan bersedia untuk memasuki wilayah take and give, kekhawatiran dunia terhadap terbukanya konflik militer terbuka di kawasan Asia Timur bisa berkurang," pungkas SBY.
Diketahui, debat ketiga Pilpres 2024 merupakan debat antara capres, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Debat pilpres ini akan digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, pada Minggu (7/1/2024), mulai Pukul 19.00 WIB. Tema debat ketiga pilpres ini adalah pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik dan politik luar negeri.
Editor : Pahlevi