Kata Relawan AMIN Pasca Debat, Seperti Apa ya?

Reporter : Danny

Optika.id - Apa kata relawan AMIN pasca Debat Pilpres 2024 yang digelar KPU RI di JCC Senayan Jakarta, Minggu malam, 21 Januari 2024?

Relawan menilai, penampilan Cawapres paslon nomor urut 1, Muhaimin Iskandar dalam debat pilpres is the best. Gus Muhaimin terbilang luar biasa.

Baca juga: Cak Imin Berikan Santunan 4.444 Anak Yatim Peringati Bulan Muharam 1446 H

Gus Muhaimin juga berani menyerang dengan argumentasi kuat dan berdasar data juga fakta, kata relawan AMIN Banyuwangi, Jawa Timur, M. Khoiruddin, Selasa, (23/1/2024).

Di sisi lain, Cawapres paslon nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka dinilai over acting. Banyak gimmick yang ditampilkannya dan itu membikin masyarakat muak.

Gayanya cawapres paslon nomor 2 terlihat sombong merendahkan lawan debat dan meninggalkan adab dan etika berdebat di ruang publik resmi. Apalagi debat pilpres ini ditonton oleh rakyat di seluruh Indonesia juga dunia. Etikanya minus sebagai calon pemimpin, ungkap Khoiruddin.

Sementara, cawapres paslon nomor urut 3, Mahfud MD cukup bagus. Ia mampu menahan emosi saat diledek oleh Gibran. Jawaban Mahfud bisa menampol kesongongan Gibran.

Sejujurnya Gus Muhaimin is the best saat debat dan Pak Mahfud cukup bagus. Sedang Gibran hanyalah pecundang yang hanya menghafal tanpa memahami isi, terang dia.

Baca juga: PBNU Bentuk Tim 5, Cak Imin: PKB Bukan untuk NU Pribadi!

Pandangan Alham Ubey, relawan AMIN dari Bojonegoro, Jawa Timur tak jauh beda tentang debat cawapres. Sentilan Gus Muhaimin dinilai mengena.

Menurut saya, Gus Muhaimin semakin pede dengan gagasan yang didukung data akurat. Pemaparanya jelas dan terukur, kata Alham Ubey.

Sedang Gibran menunjukkan betapa rendah adabnya. Lebih menonjolkan minimnya moral. Sebagai pemuda yang katanya generasi penerus bangsa, ia tak punya unggah-ungguh.

Baca juga: Ketua DPP PDIP Sebut Cak Imin Akan Restui Anies Maju Pilgub DKI Jakarta

Harusnya debat itu ya adu gagasan, mengeksplorasi pikiran dan gagasan, bukan adab yang rendah, yang tidak layak dipertontonkan pada rakyat.

Di satu sisi, Mahfud MD menampilkan diri sebagai sosok ilmuwan, orang sepuh dan ada unsur kehati-hatian.

Sayangnya Pak Mahfud sempat terpancing emosi setelah diejek oleh Gibran dengan gaya mencari jawaban. Tapi, betul sikap Mahfud yang tidak mau menjawab pertanyaan Gibran, sebab pertanyaannya asal tanya, tidak intelektual, kata Alham Ubey.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru