Capres Ramai Bikin TikTok Live, Bisa Gaet Suara Anak Muda?

Reporter : Uswatun Hasanah

Jakarta (optika.id) - Media sosial kini mulai dilirik oleh para pasangan calon (paslon) capres-cawapres untuk menggaet simpati dan suara para pemilih muda. Adapun salah satu media sosial yang mulai mereka lirik adalah TikTok. Capres nomor urut 01, Anies Baswedan kini mulai rutin melakukan siaran langsung (live) di akun TikToknya. Tak ketinggalan, cawapres nomor urut 03, Mahfud MD pun turut melakukan siaran langsung di TikTok jelang malam Tahun Baru 2024 lalu.

Menanggapi fenomena paslon capres-cawapres yang terjun ke TikTok, Analis Politik Universitas Padjajaran, Kunto Adi Wibowo menyebut jika penggunaan TikTok untuk kampanye ini tidak bisa dilepaskan dari posisi TikTok itu sendiri sebagai ekosistem digital anak muda saat ini. Tak ayal, untuk bisa meraup suara generasi muda, maka paslon harus bisa menyesuaikan diri mereka dan beradaptasi dengan media sosial, khususnya TikTok.

Baca juga: Gagal Maju Pilgub Jadi Hal Untung bagi Anies, Kok Bisa?

"TikTok itu sekarang istilahnya kayak ekosistem informasi yang paling besar digunakan oleh anak muda di Indonesia ya di TikTok. Jadi kalau mau dapat anak muda ya masuk ke ekosistemnya dan salah satunya ya yang paling besar tadi adalah TikTok," kata Kunto, Kamis (25/1/2024).

Fenomena kampanye paslon di media sosial, ujar Kunto, sejatinya sudah berulang dalam bentuk yang berbeda-beda. Misalnya pada tahun 2014 silam publik saat itu tengah gandrung dengan Facebook (FB) sehingga parpol berusaha meraup suara via FB. Beralih pada tahun 2019 yang saat itu sedang hype Instagram (IG). Sehingga, upaya mencari suara pun beralih di IG. Pun Pemilu 2024 yang saat ini masyarakat tengah gandrung dengan TikTok. Maka dari itu, dia menilai jika kampanye di TikTok berbeda dengan IG karena pengguna TikTok lebih banyak.

"IG udah last pemilu. Sudah pemilu yang lalu. Yang punya IG pun kebanyakan punya TikTok sehingga hari ini TikTok yang menjadi besar, ini masalah bagaimana platform yang menjadi dominan di suatu masa yang mungkin nanti masa pemilu ke depan ganti lagi platformnya," ujar Kunto.

Lantas, mengapa caranya harus dengan melakukan siaran langsung?

Kunto menilai jika aksi paslon live di media sosial akan membuat publik bisa secara terbuka dan secara langsung melihat karakter paslon tersebut. Mereka juga bisa berinteraksi dengan paslon saat mereka melakukan siaran. Dengan demikian, para pemilih muda ini bisa mengetahui karakter dan kepribadian capres-cawapresnya.

Dirinya pun yakin jika aksi live TikTok yang dilakukan para kandidat ini secara langsung akan membawa pengaruh elektoral. Kunto juga memperkirakan bahwa live TikTok Anies bisa mempengaruhi narasi Gemoy Prabowo-Gibran yang dibangun saat ini lewat para influencer maupun buzzer.

Baca juga: Besok, PDI-Perjuangan Akan Usung Risma Jadi Kandidat Cagub Jatim

Tak hanya aksi Anies saja, live TikTok yang dilakukan oleh Mahfud MD juga akan membawa pengaruhnya sendiri. akan tetapi, hasil dan besaran pengaruh pada elektabilitas tergantung pada hasil survei walaupun ada pengaruh secara elektoral. Kunto berpendapat bahwa pengaruh elektabilitas baru akan terlihat jika berhasil masuk pada komunitas dengan basis tertentu.

Mantan Direktur Eksekutif Lembaga KedaiKopi itupun menyebut jika mereka bisa meraih komunitas yang benar dan memiliki engagement besar, maka massa tersebut nantinya akan bisa loyal dan elektabilitas paslon tersebut pun akan naik.

Senada dengan Kunto, Analis Komunikasi Politik dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Silvanus Alvin mengamini bahwa aksi live TikTok saat ini merupakan medium baru yang kini tengah dieksplorasi dan dijajaki oleh masing-masing paslon. Dan hal tersebut tidak bisa terlepas dari posisi TikTok bagi para Gen Z itu sendiri.

"Jadi memang TikTok live patut diakui sebagai medium baru yang di eksplor oleh politisi. Nah, tiap medsos itu punya pasarnya masing-masing. Dalam hal ini TikTok memang lebih menyasar pada pasar anak muda khususnya generasi milenial yang muda dan para Gen Z yang bisa menggunakan hak pilihnya," kata Alvin, Kamis (25/1/2024)

Baca juga: 100 Guru Besar UGM Nyatakan Sikap, Ingin KPU Jaga Marwah Jelang Pilkada

Live TikTok pun berhasil menjadi salah satu alat kampanye yang cukup efektif. salah satunya adalah Presiden AS, Joe Biden yang menggunakan TikTok Live sebagai alat kepentingan kampanyenya untuk meraih simpati anak muda. Maka dari itu, Alvin menduga bahwa menggunakan fitur live TikTok ini secara terus menerus akan membawa dampak yang positif bagi keterpilihan paslon.

"Penggunaan terus-menerus live TikTok dalam kampanye dapat membangun hubungan yang lebih dekat dengan pemilih muda, meningkatkan eksposur, dan mendukung kepercayaan. Selain itu, Tiktok live bukankah media pers yang punya framing atau agenda setting sehingga politisi bisa bebas mendiseminasikan narasi politiknya. Soal pihak mana yang tergerus bisa saja terjadi manakala ada paslon yang ketika live menyampaikan kampanye negatif ke paslon lainnya," kata Alvin.

 

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru