Hampir Setengah Warga Muhammadiyah Tak Percaya Pemilu Jujur Adil

Reporter : Danny

Surabaya (optika.id) - PSPS-UHAMKA dan Puspolnas UM Surabaya merilis hasil survei bertajuk 'Preferensi Politik, Gerakan Relawan Paslon dan Netralitas Aparatus Pemerintahan dalam Pemilu 2024'. Salah satu hasil survei menyoroti soal netralitas.

Dari pemaparan hasil survei di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, diketahui sebanyak 41 persen warga Muhammadiyah tak percaya pemilu bakal berjalan langsung, umum bebas rahasia (luber) serta jujur dan adil (jurdil).

Baca juga: 112 Tahun Muhammadiyah dan Harapan Masyarakat

"Terkait netralitas, 41 persen warga Muhammadiyah tidak percaya pemilu berjalan luber jurdil," kata Amirullah, Peneliti Utama PSPS UHAMKA dalam keterangan yang diterima detikJatim, Jumat (9/2/2024).

Amirullah juga menyebut sebanyak 47,5 persen warga Muhammadiyah tak percaya dengan netralitas aparatur negara. Sedangkan yang mempercayai hanya 33,7 persen saja.

"Dan 47,5 persen tidak percaya pada aparatus pemerintahan dalam pemilu 2024, sedangkan yang percaya 33,7 persen,"tandas Amirullah.

Baca juga: Khofifah: Muhammadiyah adalah Pilar Kemajuan Bangsa dan Kemanusiaan

Sebelumnya, Pusat Studi Politik dan Transformasi Sosial (Puspolnas) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya merilis hasil survei terkait partisipasi warga Muhammadiyah. Survei dilakukan bersama Pusat Studi Politik dan Sosial Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka Jakarta (PSPS-UHAMKA).

Dalam survei bertajuk 'Preferensi Politik, Gerakan Relawan Paslon dan Netralitas Aparatus Pemerintahan dalam Pemilu 2024' ini dilakukan dari data sekunder secara makro dan beberapa data dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah se-Indonesia.

Baca juga: Paus Fransiskus Desak Penyelidikan Genosida Israel di Gaza, Ini Tanggapan Muhammadiyah

Muhammadiyah sendiri saat ini mempunyai anggota sebesar 52.177.950. Sedangkan survei mengambil jumlah sampel sebanyak 1220 responden tersebar secara proporsional di 35 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) atau provinsi.

Sedangkan margin tingkat toleransi standart of error 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan adalah 90 persen. Proses wawancara dilakukan secara On Call dengan responden menggunakan kuesioner oleh enumerator yang dilatih.Periode survei ini dilakukan 26 Januari - 4 Februari 2024.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru