Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Sebaiknya Ditunda

Reporter : Eka Ratna Sari

Jakarta (optika.id) - Rekonsiliasi antara Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri belum perlu dilakukan, karena situasi politik masih belum stabil. Hal ini disampaikan oleh Dedi Kurnia Syah, analis politik dari UIN Syarif Hidayatullah, sebagai tanggapan atas dorongan rekonsiliasi yang muncul.

Dedi mengatakan, rekonsiliasi Prabowo-Megawati sebaiknya ditunda, karena dalam sepuluh tahun terakhir, oposisi hampir tidak terdengar. Ia mengatakan, PDIP seharusnya tidak perlu berdamai dengan Prabowo, karena lebih baik bagi demokrasi jika PDIP menjadi oposisi.

Baca juga: PDIP: Ada Pihak yang Akan Cawe-Cawe di Pilkada Mendatang

"Rekonsiliasi Prabowo-Megawati rasanya justru perlu ditahan dulu, karena situasi politik sepuluh tahun terakhir, kekuatan oposisi nyaris tak terdengar," kata Dedi, Dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (18/2/2024).

Baca juga: Fungsi Kontrol Penting dalam Pemerintahan, Sinyal PDIP Akan Koalisi?

Dedi menilai, hubungan tegang antara Megawati dan Prabowo justru lebih baik untuk jalannya pemerintahan, karena PDIP bisa mengawasi pemerintah, agar lebih baik dalam tata kelola. Ia juga mengatakan, Megawati harus menyadari bahwa situasi politik yang mereka hadapi saat ini juga dipengaruhi oleh Prabowo.

"Hubungan Megawati-Prabowo yang bersitegang justru lebih baik bagi jalannya pemerintahan ke depan, pengawasan PDIP sebagai oposisi diperlukan, agar tata kelola pemerintahan jauh lebih baik," ujarnya.

Baca juga: PDIP Tegaskan Tak Kekurangan Stok Pemimpin untuk Pilkada Jawa Tengah

"Di luar itu, Megawati perlu menyadari bahwa situasi politik yang mereka alami saat ini juga ada andil dari Prabowo," tutupnya.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru