Cak Rochim: Pilihan Politik PKB Sudah Benar

Reporter : Danny

Jakarta (optika.id) - Pilihan politik PKB mendorong ketua umumnya, Muhaimin Iskandar, maju pada Pilpres 2024 merupakan sikap politik yang benar. Karena itu merupakan mandat Muktamar PKB di Bali pada 2019 lalu. Terlebih berpasangan dengan Anies Baswedan adalah langkah politik yang tepat.

Demikian disampaikan Juru Bicara PKB, Abdul Rochim, menanggapi imbauan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf agar PKB kembali ke jalan yang benar.

Baca juga: Netizen Respon Upaya Anies Dirikan Partai, Ini Penjelasannya!

Saya bisa menyimpulkan bahwa keputusan Gus Imin maju sebagai cawapres berdampingan dengan Pak Anies Baswedan itu adalah keputusan yang tepat dan sukses, katanya dalam diskusi MEMANAS Suara PKB Melesat Tanpa PBNU, Gus Imin Sebut Saipul Cuma Makelar live di kanal YouTube Padasuka TV Senin malam, 19 Februari 2024.

Bahwa pilpres belum selesai, pilpres ini masih proses penghitungan. Jangan disimpulkan pilpres sudah selesai, sambungnya.

Lebih jauh Cak Rochim menjelaskan majunya Muhaimin sebagai cawapres ini juga membangkitkan semangat bagi kader PKB. Apalagi kalau Muhaimin bersama Anies bisa memenangkan kontestasi pilpres tersebut.

Kita masih menunggu proses. Karena proses penghitungan belum selesai. Dan kita menemukan begitu banyak kecurangan di lapangan, ucapnya.

Selain itu, dia menjelaskan PKB juga mendapat coattail effect atau efek ekor dari pencalonan Muhaimin tersebut. Terbukti suara partai berbasis massa NU ini melejit pada Pemilihan Legislatif 2024 ini.

Kalau misalnya langkah yang dilakukan PKB selama ini dianggap salah, salahnya di mana? Yang jelas adalah Pemilu 2024 ini menjadi prestasi terbaik PKB dalam kontestasi pemilu sejak PKB dilahirkan, tegasnya.

Karena pada Pemilu 2024 ini pihaknya diperkirakan mendapat 20 sampai 23 tambahan kursi dari Pemilu 2019 yang meraih 58 kursi DPR RI.

Dan menariknya lagi adalah sebaran kursi baru ini, kalau dulu PKB itu dominan di Jawa, tambahan sebaran kursi baru ini banyak terjadi justru di luar Jawa, sambungnya.

Dia pun menyebut sejumlah daerah yang baru pada Pemilu 2024 ini PKB mendapatkan kursi untuk DPR RI. Misalnya DKI Jakarta dan Nusa Tenggara Barat.

Bahkan di Aceh itu dari 2 dapil (daerah pemilihan), masing-masing itu bisa mengirim dua kursi DPR RI. Ini adalah prestasi yang luar biasa yang patut kita apresiasi dan patut kita rayakan, tegasnya.

Baca juga: Tokoh Masyarakat Ingin Anies Terus Jadi Pemimpin Perubahan untuk Indonesia

Di tengah suasana seperti itu, apalagi pada saat yang sama para caleg PKB juga masih tegang menunggu hasil resmi penghitungan suara, menurutnya, pernyataan Gus Ipul sangat tidak tepat. Terlebih Gus Ipul bisa menjadi Wali Kota Pasuruan saat ini dan sebelumnya Wakil Gubernur Jawa Timur juga karena didukung PKB.

Seharusnya (Gus Ipul) kalau tidak bisa membantu menambah elektoral PKB, jangan ngerecokin, tegasnya.

Rochim yang juga Juru Bicara Timnas Anies-Muhaimin ini menekankan PKB juga tidak pernah lepas dari NU. Pihaknya selalu merawat hubungan baik dengan ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut. Karena itu dia menepis kalau disebut langkah politik PKB pada Pilpres 2024 ini salah.

Jangan disimpulkan bahwa tidak sama pilihan politik PKB dengan pilihan Gus Ipul sebagai tim Sukses Prabowo, itu terus kemudian dianggap langkah Gus Imin itu adalah langkah yang sesat sehingga harus kembali ke jalan yang benar, tandasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Gus Imin menyerang balik Gus Ipul setelah menyebut PKB salah jalan pada Pemilu 2024. Melalui akun X-nya, @cakimiNOW, dia meminta pendukungnya terus bekerja untuk menjaga suara rakyat. Ketua Umum PKB itu pun meminta jangan menghiraukan orang yang bernama Saipul.

Selamat pagi para pejuang perubahan! Teruslah bekerja menjaga suara rakyat. Jangan hiraukan makelar yang namanya Saipul, mengatasnamakan NU, padahal cuma makelar, katanya.

Baca juga: Meski Tak Ikut Kontestasi Pilgub, Pengamat Prediksi Karier Anies Tak Meredup!

Sebelumnya, Gus Ipul memang meminta agar PKB kembali ke jalan yang benar yang sesuai dengan arahan NU. Kembalilah ke jalan yang benar yakni jalan yang sesuai dengan Nahdlatul Ulama, kata Gus Ipul dalam keterangan tertulisnya kemarin.

Wali Kota Pasuruan ini mengklaim para elit PKB tidak pernah mendengarkan para ulama dan kiai NU untuk menentukan arah politik. PKB salah mengambil jalan sehingga menimbulkan langkah yang membingungkan ulama, kiai, juga membingungkan warga NU. Bisa dilihat hasil pemilu ini. Jadi, segeralah kembali ke pangkuan NU, kata dia.

Dia pun mengingatkan PKB agar menerima apa pun hasil pemilu. PBNU sudah menerima dan marilah kita sama-sama menghormati hasil pemilu. Kalau PKB mengaku partainya NU, ya mari bersama PBNU menyejukkan suasana, pungkasnya.

Sementara terkait tuduhan makelar, dalam pernyataannya hari ini, Gus Ipul mengaku tidak memahami maksud Cak Imin tersebut. Saya tidak tahu maksudnya apa makelar itu. Tapi makelar itu sama dengan konsultan kongkonane wong seng kesulitan (yang biasa disuruh orang yang kesulitan) katanya.

Dia menjelaskan pernyataan yang dikeluarkan sebelumnya tak lain untuk menjaga suasana harmonis di internal NU. Pasalnya, ia menilai, selama ini PKB mengeklaim sepihak sebagai partainya warga NU.

Kami ingin kalau PKB bagian dari NU mintalah nasihat atau konsultasi dengan Rais Aam, Ketum, kan tidak ada salahnya. Jangan cuma diklaim saja NU ini, tapi tidak pernah ada konsultasi. Minta nasihatlah paling tidak kalau dianggap NU ini sebagai pendirinya PKB, tandasnya.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru