Pemkot Surabaya Rencana Akan Bangun Rumah Potong Unggas

Reporter : Danny

Surabaya (optika.id) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan membangun Rumah Potong Unggas (RPU) untuk memenuhi kebutuhan daging ayam yang berkualitas, sehat dan halal. Rencananya, RPU tersebut akan didirikan di seluruh wilayah Kota Surabaya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, selain merelokasi Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirian di kawasan wisata religi Ampel, ia juga berencana membangun RPU. Untuk lokasinya, direncanakan akan ditempatkan di wilayah Surabaya barat, timur, utara dan selatan.

Baca juga: Eks Ketua KPU Surabaya Ditunjuk Jadi Ketua Tim Pemenangan Eri-Armuji

"Karena (kebutuhan daging) ayam ini agak banyak, tidak bisa satu (tempat). Karena ayam ini jauh lebih banyak (kebutuhannya) daripada daging sapi. Sehingga, tempatnya harus lebih banyak," kata Wali Kota Eri Cahyadi, Sabtu (24/2/2024).

Dengan adanya RPU, Wali Kota Eri menyebut, maka ke depan tidak akan ada lagi pemotongan ayam di pasar-pasar. Sebab, hal itu dinilai tidak higienis dan berpotensi menimbulkan penyakit. 

"Sehingga tidak ada lagi pemotongan di pasar-pasar. Karena seperti di Pasar Tembok itu motong ayam di pasar, harusnya kan tidak boleh," tuturnya.

Oleh karena itu, Wali Kota Eri berharap, dengan adanya RPU baru, masyarakat Surabaya bisa mendapatkan daging ayam yang berkualitas, sehat, dan halal. Nah, ini kita siapkan rumah potong ayam, RPU (Rumah potong unggas), ungkap dia.

Selain berencana membangun RPU, Wali Kota Eri juga mengungkapkan, jika dalam waktu dekat berencana merelokasi Rumah Potong Hewan (RPH) khusus sapi di Pegirian. Sedangkan pemotongan khusus babi di Pegirian, sebelumnya telah direlokasi ke Banjarsugihan Tandes.

Baca juga: Aktivisi Ini Dukung Kotak Kosong dalam Pesta Demokrasi Pilwali Surabaya!

Insyaallah di bulan September 2024, kami juga akan memindahkan RPH terkait dengan pemotongan sapi di tempat baru, yaitu di Tambak Osowilangun, terangnya.

Dengan merelokasi pemotongan hewan khusus sapi dan babi ke tempat berbeda, Wali Kota Eri berharap omzet Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surabaya bisa semakin meningkat. Dengan dua tempat yang berbeda itu, maka saya berharapnya (omzet) bisa naik, ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PD RPH Kota Surabaya, Fajar Arifianto Isnugroho menambahkan, bahwa tempat pemotongan hewan khusus sapi dan babi, memang idealnya tidak di satu tempat. Makanya, berhenti mendukung langkah Wali Kota Eri merelokasi RPH Pegirian tersebut.

Baca juga: KPU Surabaya Resmi Perpanjang Pendaftaran untuk Pilkada, Berikut Penjelasannya!

Alhamdulillah ini inovatif dan juga sejarah menurut saya, Pak Wali memberikan itikad untuk memang harus benar-benar terpisah dari pemotongan halal, kata Fajar.

Menurut dia, selama ini RPH Pegirian banyak diterima masyarakat. Sebab, kata dia, tempat pemotongan sapi yang terjamin halal, lokasinya tidak boleh tercampur dengan non-halal dengan jarak beberapa kilometer.

"Pemotongan sapi yang terjamin halal tidak boleh tercampur dengan hewan non-halal dengan jarak 5 kilometer. Pegirian tidak ideal, saya juga bersyukur (direlokasi), sehingga masyarakat kalau beli dagingnya RPH, daging sapi benar-benar terjamin aman, sehat dan halal, "pungkasnya.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Sabtu, 14 Sep 2024 18:18 WIB
Jumat, 13 Sep 2024 08:24 WIB
Senin, 16 Sep 2024 11:12 WIB
Berita Terbaru