Menelusuri Jejak Sisi Lain Kota Kediri

Reporter : Uswatun Hasanah

Kediri (optika.id) - Kota Kediri terlanjur dikenal sebagai destinasi wisata edukasi yang banyak dituju oleh berbagai kalangan. Apalagi jika bukan Kampung Inggris di Pare.

Siapa yang tak kenal dengan Kampung Inggris Pare? Hingga saat ini, Kampung Inggris itu masih banyak didatangi oleh pendatang dari luar daerah yang menetap dengan kurun waktu yang bervariasi, mulai dari dua minggu hingga satu bulan. Tujuan mereka yakni untuk belajar Bahasa inggris, dan meningkatkan kemampuan mereka dalam mempelajari Bahasa inggris. Banyak yang memberikan testimony baik berupa keberhasilan dan kesuksesan mereka ketika di Pare. Alhasil, popularitas Kampung Inggris ini pun tersebar ke berbagai wilayah di Indonesia.

Baca juga: Studi Mengungkapkan Orang dengan Gaji Kecil Butuh Rekreasi Ke Alam

Namun, daya tarik Kediri, apabila digali lebih dalam, tak hanya sekadar di Kampung Inggris Pare saja. Kota ini masih memiliki beragam potensi destinasi wisata baik berupa destinasi alam, hingga sejarah yang seharusnya dikelola dengan baik.

Dilansir dari berbagai sumber, Optika.id, Kamis (29/2/2024) merangkum beberapa destinasi wisata yang patut dikunjungi ketika di Kediri.

Candi Baru Ditemukan dan Masih Terpendam

Kediri seolah tidak mau kalah dengan kota populer lain di Jawa Timur. Pasalnya, di kota ini ternyata banyak ditemukan berbagai situs candi yang memiliki nilai sejarah yang berkaitan erat dengan jejak historis Kerajaan Kediri di masa lampau.

Adapun salah satu jenis situs bersejarah yakni Candi Tondowongso. Candi ini ditemukan di Dusun Tondowongso, Desa Gayam, Kecamatan Gurah pada tahun 2007 silam. Candi ini disebut-sebut mempunyai kesan magis dalam agama Hindu.

Kesan magis yang dimaksud yakni keyakinan yang muncul berdasarkan konsep arsitektur dan denah candi yang mirip dengan konsep Vastu Purusha Mandala. Yang mana dalam agama Hindu, desain seperti itu dibangun untuk mencegah kemarahan dari Vastu Purusha, yakni perwujudan raksasa yang diciptakan oleh Dewa Brahma.

Tak hanya Candi Tondowongso, ada juga candi yang terletak di Kecamatan Plemahan yang bernama Candi Tegowangi. Candi ini diperkirakan dibuat pada tahun 1400 masehi dan memiliki bentuk bujursangkar menghadap barat dengan beberapa arca Parwati Ardhenari di bagian halaman candi. Ini menjelaskan bahwa identitas candi tersebut memiliki latar belakang agama Hindu.

Candi Tegowangi hingga saat ini masih menjadi rujukan wisata yang ternyata cukup terawatt dengan lahan luas yang terbuka sehingga cocok untuk dikunjungi oleh keluarga.

Baca juga: Merebut Hak Atas Tanah di Kediri

Tak terbatas pada dua candi di atas saja, Kediri juga punya candi lainnya misalnya Candi Gurah, Candi Surowono, dan lain sebagainya. Masyarakat lokal bahkan meyakini jika masih banyak situs candi yang terpendam di Kediri yang hingga saat ini belum ditemukan dan terungkap keberadaannya.

Strategis dan Diapit 2 Gunung Besar

Kota Kediri jika diperhatikan dari letak geografisnya diapit oleh dua gunung yang memiliki potensi wisata yang cukup besar di sisi barat dan timurnya.

Di sisi barat, ada Gunung Wilis yang merupakan gunung api sudah tidak aktif. Sementara itu di sisi timur, ada Gunung Kelud dengan gunung berapi terendah yang masih aktif yang mana letusan terakhirnya terjadi pada tahun 2014 silam.

Dengan beberapa alasan di atas, potensi pariwisata Kediri pun akhirnya diprioritaskan ke wilayah Gunung Wilis yang terkenal dengan objek wisata berupa air terjunnya yakni air terjun Irenggolo dan air terjun Dolo.

Baca juga: Bingung Libur Akhir Tahun Mau ke Mana? 11 Destinasi Wisata Tanah Air Ini Cocok Jadi Rekomendasi

Kendati demikian, potensi Gunung Kelud tak boleh dianggap sebelah mata. Pasalnya, di ketinggian 100 mdpl Gunung Kelud, ada cagar alam yang berusia cukup tua dan sudah dibuka sejak zaman kolonial Belanda tepatnya pada tahun 1911 yakni Cagar Alam Manggis Gadungan di Kecamatan Puncu.

Cagar ala mini terkenal dengan populasi keranya yang banyak sehingga pengunjung bisa berinteraksi dengan ratusan kera yang hidup liar di hutan tersebut.

Cagar Alam Manggis Gadungan ini juga telah ditetapkan sebagai Pusat Ficus Nasional pertama di Indonesia. adapun Ficus atau ara sendiri adalah tumbuhan yang baik daun hingga buahnya memiliki kontribusi dan bagian yang cukup penting bagi alam dan lingkungannya. Yakni sebagai sumber pakan dari satwa-satwa yang ada dalam kawasan cagar alam tersebut.

Mungkin belum banyak dituju seperti kota atau kabupaten lainnya di Jawa Timur dalam hal wisata, dengan potensi yang ada sebenarnya Kediri dapat lebih dikenal lantaran merupakan 'wilayah transit' di mana masyarakat atau wisatawan yang hendak pergi ke Malang, Surabaya, atau kota besar lain di Jawa Timur, akan melawati kota ini jika tidak menggunakan akses jalan tol.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru