Surabaya (optika.id) - Ketua Pimpinan Pusat Muhaamdiyah, Prof Dadang Kahmad memberikan pengantar dalam Acara penulisan sejarah dan heritage Muhammadiyah melalui kanal Zoom, Minggu, (24/3/2024). Bagi Muhammadiyah, menulis sejarah sesuatu yang penting, bukan hanya organisasi tertua di Indonesia dan memiliki jejak panjang.
"Jejak itulah yang harus dikumpulkan dan disusun menjadi sebuah cerita dan bisa disampaikan pada generasi yang akan datang. Diharapkan generasi akan datang itu bukan menjadi generasi buta yang tidak tahu latar belakang organisasi muhammadiyah," terang Dadang kepada Optika.id, Minggu, (24/3/2024).
Baca juga: Pasar Bandeng Gresik: Mahasiswa PMM UMG Terjun ke Warisan Budaya Lokal
Ia menambahkan, banyak tulisan sejarah yang menghilangkan peran muhammadiyah, persaingan sedemikian rupa sehingga perlu dari warga Muhammadiyah untuk membuat sejarah yang ditulis oleh orang-orang muhammadiyah secara objektif. "Saya mendukung kegiatan MPI yang merintis penulisan sejarah nasional dan masing-masing wilayah," tegasnya.
Baca juga: Dorong Ekonomi Berkeadilan, KPPU Kolaborasi dengan Muhammadiyah
Menurut dia, ada keunikan masing-masing, muhammadiyah sangat luar biasa, dari perwakilan Sumatra Utara ada, Aceh, Jawa Timur, NTB dan seluruh Indonesia ada variasi dan strategi pengembangan muhammadiyah sejak awal. "Sangat luar biasa untuk kita tulis, penulisan seperti ini sangat penting untuk kita nanti menjadi bacaan anak cucu kedepan, khawatir kedepan itu informasi tentang muhammadiyah tidak lagi bisa dinikmati anak cucu kita," jelasnya.
Baca juga: Menghimpun Sumber untuk Menulis Sejarah Muhammadiyah
"Pekerjaan mulia dan memang dianjurkan oleh Allah SWT, orang-orang yang beriman, bertaqwa kepada Allah melihat apa yang telah engkau lakukan untuk perencanaan yang akan datang. Saya pikir ini sesuai dengan oleh, melihat kebelakang untuk memberikan perencaan kedepan. Sangat mendukung, InsyaAllah akan lancar," pungkasnya.
Editor : Pahlevi