Menghimpun Sumber untuk Menulis Sejarah Muhammadiyah

Reporter : Danny

Surabaya (optika.id) - Geliat penulisan sejarah lokal Muhammadiyah kini tengah cukup membara sehingga menjadikan penulisannya semakin semarak. Meskipun, hal ini tidak merata namun bagi kini dan masa depan, ini menjadi penting. 

Proses pencarian sumber dalam penulisan sejarah pada kenyataannya menjadi sebuah pekerjaan yang dapat dipandang sejarah terpisah, karena sebagai sumber pengetahuan sumber sejarah tidak sekali pakai. 

Baca juga: Muhammadiyah Ingin Dirikan Kantor hingga Fasilitas Kesehatan dan Pendidikan di IKN

Menyelamatkan sumber dari masa lalu, dan juga merawat dokumentasi informasi dari masa ini untuk masa depan menjadi langkah wajib agar penulisan dan pembangunan sejarah Muhammadiyah selalu berkelanjutan. 

Tentu saja, heritage atau biasa disebut dengan warisan menjadikan Muhammadiyah langkah wajib dalam menuliskan atau mencurahkan ide tentang Muhammadiyah. "Baik itu soal perjalanan, maupun pembangunan yang bersejarah," ujar Sektiadi, Minggu, (24/3/2024). 

Baca juga: Muhadjir Effendy: Muhammadiyah Tak Grusa-Grusu Kelola Tambang

Lalu, muncul pertanyaan bahwasannya Bagaimana untuk menjadikan fokus antara suku yang ada di Sumatera Utara dengan penulisan Sejarah Muhammadiyah. 

"Sejarah sejatinya, masalah kultur misalnya jangan dijadikan fokus dari apa namanya sejarah ini. Tetapi yang jadi fokus Muhammadiyah yang menjadi organisasi dan pasti melampaui aspek kultural," tegas Purnawan. 

Baca juga: Haedar Nashir Hadiri Milad Seabad RS PKU Muhammadiyah Surabaya

"Jadi, tidak usah memikirkan soal kultur, terpenting memposisikan Muhammadiyah sebagai organisasi dengan seluruh kegiatan yang dilakukan di wilayah tersebut, di daerah tersebut. Melampaui sekat budaya yang ada disana, fokus pada perkembangannya saja," pungkas dia. 

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru