Jakarta (optika.id) - Aditya (40), warga Jakarta Timur mengaku mendapatkan berbagai ancaman. Hal itu karena dirinya sering mempromosikan sosok Anies Baswedan di media sosial (sosmed) pribadinya.
“Diancam mau dibunuh,” katanya saat dihubungi, Jumat, (28/6/2024).
Baca juga: PDIP Jaring Sejumlah Nama untuk Pilkada DKI, Ada Andika Perkasa!
Selain ancaman, kata dia, dirinya juga sering jadi sasaran maki-maki. “Dimaki-maki orang juga sering. Menghadapi masyarakat yang anti Anies, tapi karena belum paham, mereka jadi sangat rasis,” jelasnya.
Namun, kata dia, mempromosikan Anies Baswedan di medsosnya, dirinya juga mendapatkan hal-hal positif. “Banyak mempunyai teman baru dari Sabang sampai Merauke. Setiap saya keluar kota selalu ada temen yang menemui,” katanya.
Selain itu, kata dia, dengan mempromosikan Anies, dirinya bisa bertemu langsung sosok idolanya tersebut.
“Di medsos juga bisa buat belajar banyak hal seperti ekonomi, politik, hukum dan lain-lain. Bertemu orang-orang hebat seperti Pak Anies, beberapa anggota dewan dan tokoh nasional,” ujarnya.
Baca juga: Cak Imin Belum Siap Pasangkan Anies-Sohibul Iman, Kenapa?
Ia menyampaikan alasan mendukung Anies Baswedan menjadi pemimpin. Menurutnya, suami Fery Farhati itu adalah sosok menarik.
“Dan jarang kita temui tokoh nasional paket komplit mulai dari latar belakang pendidikan yang mumpuni, seorang umat beragama yang taat, diakui dalam dan luar negeri,” katanya.
Selain itu, kata pemilik akun bernama @kinderjoy ini, Anies juga sosok yang sudah berhasil membuktikan kepemimpinan di Jakarta.
Baca juga: Program Desak Anies Akan Terus Dilanjutkan!
“Program-program visioner yang kebijakannya mengena langsung ke masyarakat seperti Jaklingko dan KJMU. Selain itu bagaimana dia membangun komunikasi dengan masyarakat, contoh kasus Kampung Bayam,” jelas pria asal Jakarta Timur ini.
Menurutnya, selama menjabat Gubernur Jakarta, ada benar-benar memanusiakan manusia. “Dan berbicara siapapun berhak berusaha di Jakarta. Kesetaraan dan keadilan yang diberikan membuat saya mendukung beliau,” ujarnya.
Editor : Pahlevi