Jakarta (optika.id) - Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan pada simulasi Top of Mind, Anies Baswedan paling banyak disebut 39,7%. Kemudian Basuki Tjahja Purnama (Ahok) 23,8%, dan Ridwan Kamil 13,1%, nama lain jauh lebih rendah. Belum menentukan pilihan 16,1%.
Selain itu, simulasi dari 41 nama dikerucutkan menjadi dua nama, Anies tetap unggul dengan siapa pun. Misalnya Head to head Anies Baswedan versus Ahok, Anies meraih 52 persen sedangkan Ahok 42 persen. Head to head Anies dengan Ridwan Kamil, Anies meraih 50,1 persen dan RK dapat 38,8 persen.
Baca juga: Netizen Respon Upaya Anies Dirikan Partai, Ini Penjelasannya!
Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Dr Muhammad Chirzin mengatakan, mencermati hasil survei tersebut, Anies berpeluang menang berhadapan dengan siapa pun. Anies juga menang berpasangan dengan siapa pun.
Di sisi lain, dia sedikit meragukan persentase yang diraih Ahok. Namun, kata dia, hal menarik jika yang terjadi head to head antara Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta.
Baca juga: Tokoh Masyarakat Ingin Anies Terus Jadi Pemimpin Perubahan untuk Indonesia
Menurut dia, terlalu dini menyebut Ahok maju di Pilgub Jakarta. Saat ini kandidat yang sudah hampir maju hanya Anies. Kan belum pendaftaran, kemungkinan baru Anies yang dapat kendaraan, katanya saat dihubungi, Sabtu, (27/7/2024).
Namun, kata dia, jika Ahok maju, justru akan menguatkan pendukung Anies. Militansi pendukung Anies makin berlipat. Pendukung setia Anies bakal berjuang sekuat tenaga memenangkannya. Ibaratnya ini membangunkan orang banyak yang sedang tidur, jelasnya.
Baca juga: Meski Tak Ikut Kontestasi Pilgub, Pengamat Prediksi Karier Anies Tak Meredup!
Prof Chirzin menduga, analisis ini juga sudah ditangkap oleh PDIP sehingga kemungkinan besar tidak mengusung Ahok di Pilgub Jakarta. Rasa-rasanya PDIP lebih memilih berhadap-hadapan dengan calon yang di-endorse Jokowi, dari pada berhadapan dengan Anies, ungkapnya.
Belum lagi, fakta di lapangan bahwa akar rumput PDIP Jakarta banyak yang mendukung Anies Baswedan di Pilgub. Tentu hal ini menjadi pertimbangan bagi partai pimpinan Megawati Soekarno Putri dalam menyikapi dinamika Pilkada Jakarta.
Editor : Pahlevi