Surabaya (optika.id) - Di Gaza, warga Palestina pesimis tentang masa depan mereka usai pemimpin Hamas Ismail Haniye tewas di Teheran Iran, Rabu, (31/7/2024).
Haniyeh terbunuh ketika serangan udara targetkan wisma negara tempat dia menginap di Teheran. Iran dan Hamas menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut, tetapi Israel belum melakukan konfirmasi bahwa menyangkal keterlibatan itu.
Baca juga: Israel Terus Menggempur Gaza, Serangan ke Sandera Bertambah 274 Orang
Salah seorang kamp Jabalia di Gaza Utara, Saeb Junaid mengatakan berita kematian Haniyeh sungguh mengejutkan, terutama mengingat lokasi kejadian. Ia yakin pembunuhan Haniyeh berdampak signifikan terhadap perang Israel di Gaza.
"Iran adalah negara terkenal dengan kekuatan dan kemampuannya, keberanian Israel dalam melakukan operasi ini sangat tinggi," ujar dia.
Baca juga: Buldoser Israel Lindas Tenda Pengungsi di Gaza, Sejumlah Orang Terkubur Hidup-hidup
Mohammad Shalaileh, sosok yang tinggal di lingkungan Sheikh. Radwan di kota Gaza mengungkapkan keterkejutannya atas pembunuhan Haniyeh.
"Pembunuhan itu benar-benar tidak terduga dan mengejutkan, sejujurnya kami lebih mengira bahwa Yahya Sinwar atau tokoh militer lainnya yang akan dibunuh, tetapi kematian Haniyeh sangat mengejutkan," kata dia kepada The National.
Baca juga: Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza Hancur Digempur Israel
Menurutnya, pembunuhan itu memberikan tanda bahwa Israel enggan menghentikan perang di Gaza. "Pembunuhan ini mungkin yang ingin dicapai Israel, dan hal ini mendorong mereka untuk melakukan pendekatan negosiasi dengan lebih maksimal dibandingkan sebelumnya," ungkap dia.
Lantas, ia meyakini bahwa peristiwa itu akan memperkuat gerakan perlawanan Palestina dan membuat mereka semakin teguh akan pendirian.
Editor : Pahlevi