Jakarta (optika.id) - Lebih dari 4 ribu orang terluka dan setidaknya ada 11 orang, termasuk anak-anak tewas diakibatkan ledakan alat penyeranta (pager) genggam di beberapa wilayah Lebanon, Selasa (17/9/2024).
Pemerintah Lebanon dan gerakan Hizbullah menyebut Israel menjadi dalang dari kejadian ini.
Baca juga: PBNU Kecam Nahdliyin Bertemu Presiden Israel, Akan Dipaksa Mundur!
Kantor perdana menteri Irak meyebutkan bahwa pemerintahnya memantau dengan cermat perkembangan keamanan serius di Lebanon. Termasuk juga serangan siber terbaru oleh entitas Zionis.
Perdana Menteri Irak, Mohammed S Al-Sudani sudah mengarahkan pengiriman tim medis Irak dan unit tanggap darurat ke Lebanon untuk memberikan bantuan sesegera mungkin, meringankan para korban yang tidak bersalah.
Kantor pers setempat menyebutkan bahwa perkembangan terbaru di Timur Tengah kali ini, termasuk persiapan Israel melakukan serangan darat ke Lebanon Selatan perlu campur tangan internasional yang mendesak, sebelum situasi memburuk dan menjadi perang yang lebih luas.
Baca juga: Hizbullah Diminta Hentikan Serangan ke Israel, Agar Tak Terjadi Perang Besar
Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty melakukan percakapan via telepon dengan rekannya di Lebanon, Abdallah Bou Habib dan penjabat Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati. Tujuan percakapan ini adalah Mesir menawarkan dukungan penuh dari Kairo untuk Lebanon.
Badr meyakinkan Lebanon akan komitmen Mesir pada stabilitas dan keamanan Lebanon sebagaimana disebutkan oleh kantor Kementerian Luar Negeri Mesir.
Baca juga: Israel Terus Menggempur Gaza, Serangan ke Sandera Bertambah 274 Orang
Kementerian Luar Negeri Lebanon menyebutkan bahwa Israel menjadi dalang dari ledakan pager ini.
Media menyebutkan bahwa pager memang digunakan oleh Hizbullah sebagai sistem komunikasi tertutup yang paling aman dari potensi peretasan dan penyadapan.
Editor : Pahlevi