Optika.id Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, berencana menggantikan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum Deep Learning. Perubahan ini bertujuan untuk mengurangi jumlah materi pelajaran dan lebih fokus pada penjelasan yang lebih mendalam.
Materinya akan lebih sedikit dan lebih ringan, ujar Mu'ti dalam pemaparannya di kanal YouTube Sahabat Belajar, Jumat (8/11/2024).
Baca juga: Mendikdasmen Pastikan Kenaikan Gaji Guru ASN dan Non-ASN akan Terlaksana pada 2025
Namun, meski ringan, penjelasannya akan lebih mendalam, tambahnya.
Mu'ti menjelaskan bahwa pendekatan ini memberi kebebasan lebih bagi guru untuk berimprovisasi, yang diharapkan dapat mendorong perkembangan pemikiran siswa secara lebih mendalam.
Baca juga: Langkah Baru Abdul Mu'ti: Dengarkan Aspirasi, Tata Ulang Pendidikan Indonesia
Metode ini memungkinkan guru untuk berimprovisasi dan membantu siswa berkembang dengan pemahaman yang lebih mendalam, jelasnya.
Ia juga berharap perubahan ini dapat menjadi solusi efektif tanpa perlu menggunakan label tertentu. Tidak perlu menyebutnya Kurikulum Merdeka atau apa pun, cukup fokus pada pembelajaran mendalam, ujar Mu'ti.
Baca juga: Komisi X DPR RI Terbuka Bahas Kembalinya Ujian Nasional, Mendikdasmen Tinjau dengan Hati-hati
Menurutnya, metode pengajaran di Indonesia saat ini masih terlalu berfokus pada dasar-dasar pelajaran dan kurang mendalam dalam penyampaian materi.
Editor : Pahlevi