Optika.id - Mendaki tentu menjadi alternatif yang kian banyak diminati oleh anak usia remaja, tak hanya membawa kebahagiaan, aktivitas ini juga dapat memelihara kesehatan mental, serta menyajikan panorama yang begitu menawan.
Namun kegiatan ini terbilang cukup ekstrim sehingga memerlukan persiapan yang matang selama pendakian itu berlangsung.
Selama mendaki kita bisa saja dihadapkan oleh situasi darurat yang mengancam nyawa, oleh karena itu kita harus menguasai teknik pertolongan pertama, berikut ada beberapa cara yang dapat membantumu saat bepergian mendaki:
Pendarahan
[caption id="attachment_9619" align="alignnone" width="300"]
Pendarahan[/caption]
Pendarahan bisa dikatakan hal yang sepele, namun apabila tidak ditangani dengan cepat dapat beresiko terkena infeksi dan yang lebih parahnya lagi yaitu sepsis.
Dilansir Mayoclinic dan Webmd Senin (06/12/2021), berikut ini langkah-langkah yang bisa dilakukan.
- Lepaskan pakaian yang melekat pada luka. Bersihkan luka dari kotoran atau benda asing yang menempel.
- Jika lukanya cukup ringan, bersihkan luka. Cuci dengan sabun dan air hangat bila memungkinkan. Usap dengan lembut dan keringkan luka setelahnya.
- Apabila lukanya serius, fokuslah untuk menghentikan pendarahan. Berikan tekanan pada area pendarahan menggunakan kain atau pakaian bersih, tisu, atau kasa hingga pendarahan berhenti. Jika pendarahan terjadi di tangan atau kaki, angkat bagian tubuh yang mengalami pendarahan hingga melebihi jantung untuk mengurangi aliran ke area luka.
- Baringkan korban. Hangatkan tubuhnya dengan selimut untuk mencegah penurunan suhu pada tubuh. Imbau korban untuk tidak banyak bergerak.
Terkilir
[caption id="attachment_9620" align="alignnone" width="300"]
Terkilir[/caption]
Seperti halnya pendarahan kaki yang terkilir juga kerap dialami oleh para pendaki, sebab jalur pendakian memiliki medan yang terbilang cukup terjal sehingga berpotensi tergelincir.
Berikut ini langkah-langkah R.I.C.E menurut laman Webmd, Senin (6/12/2021)
- Rest. Istirahatkan bagian yang terkilir. Jika tersedia, gunakan splint untuk membatasi pergerakan.
- Ice. Kompres bagian yang terkilir dengan kantong es setiap 20 menit sekali. Bungkus kantong es dengan selimut sebelum ditempelkan.
- Compression. Berikan sedikit tekanan dengan membalut kaki menggunakan perban elastis.
- Elevation. Angkat bagian yang terkilir untuk mengurangi aliran darah agar pembengkakan mereda.
Hipotermia
[caption id="attachment_9621" align="alignnone" width="300"]
Hipotermia[/caption]
Suhu udara di daerah pegunungan sangatlah dingin, sehingga yang menyebabkan kondisi para pendaki mengalami hipotermia.
Hipotermia ini sendiri dimana kondisi tubuh menurun karena kehilangan panas yang drastis.
Menurut National Health Service (NHS), gejala hipotermia meliputi menggigil, muka pucat kebiruan, napas melambat, bicara cadel, hingga kelelahan ekstrim.
Jika tanda-tanda seperti itu sudah muncul, langkah pertama yang harus dilakukan yaitu bawa korban ke tempat yang lebih hangat, jika tak tersedia rumah atau ruangan yang tertutup, lindungilah tubuh korban dengan selimut atau kain tebal.
Apabila ingin menghangatkan badannya dengan air panas, maka bungkus dengan selimut atau kain sebelum diberikan ke korban. Ketika keadaannya mulai tenang, berikan minuman hangat yang manis dan tak mengandung alkohol.
Asma
[caption id="attachment_9622" align="alignnone" width="300"]
Asma[/caption]
Apabila teman kamu mengalami gejala asma di tengah pendakian maka hal pertama yang harus kamu lakukan yaitu bantu korban untuk gugul tegak, tenangkan korban agar kondisinya lebih rileks, sebab keadaan panik dapat membuat kondisi lebih rumit.
Jika kondisinya parah, semprotkan Inhaler 10 sampai 30 menit sekali hingga pernafasannya membaik dan kembali normal.
Reporter: Mei Nurkholifah
Editor: Amrizal
Editor : Pahlevi