Optika.id - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) terus berupa melakukan pencarian para korban hilang sebanyak 27 orang terus terkendala cuaca buruk.
Direktur Operasional Basarnas, Wurjanto mengatakan, cuaca buruk menjadi penghambat utama pencarian korban hilang akibat erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur. Pihaknya berharap cuaca dapat lebih cerah sehingga memudahkan pencarian korban hilang
Baca juga: Tiga Kali Erupsi, Semeru Semburkan Lahar Sampai 600 Meter
"Kendala memang terutama masalah cuaca. Jadi seperti ini kami dapat laporan bahwa turun hujan, ini memang akan jadi kendala bagi petugas-petugas pencarian," katanya dalam konferensi pers daring, Senin (6/12/2021).
Pencarian para korban hilang dilakukan dengan hati-hati mengingat hujan masih turun yang berpotensi membuat susulan erupsi Gunung Semeru. Relawan beberapa kali harus turun naik karena terjadi erupsi susulan.
Pada Rabu (7/12/2021), pencarian akan difokuskan di Desa Curah, Desa Kajar Kuning, area penambangan pasir, Kampung Renteng, dan Kampung Bondeli.
"Rencananya untuk masing-masing wilayah kita akan menggerakkan kurang lebih 50 personil. Tidak menutup kemungkinan kita akan kita mengembangkan sesuai dengan informasi yang kita dapat, akan kita kembangkan ke tempat lain yang mungkin lebih jelas," katanya.
Pencarian korban hilang secara lebih mendetil akan didasarkan pada laporan anggota keluarga yang terhimpun di posko.
"Yang jelas bahwa titik berat pencarian terutama di daerah-daerah yang sudah kita dapatkan informasi dari keluarga, sesuai dengan jumlah orang yang masih hilang," demikian Wurjanto.
Ia juga meminta bantuan kepada masyarakat untuk segera melaporkan anggota keluarga atau orang yang dikenal, yang masih hilang.
Sejak mendapatkan informasi terkait erupsi Gunung Semeru, kata dia, Basarnas telah bersiaga menyiapkan anggota terutama yang berasal dari Lumajang sendiri, Surabaya, dan Jember. Sejauh ini telah ditemukan 22 korban dalam keadaan meninggal dunia.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi Lagi, Ketinggian Capai 800 Meter
Sementara itu, dikutip dari instagram Basarnas Surabaya hingga pukul 11.08 WIB Senin (6/12/2021), tim SAR gabungan telah mengevakuasi tiga orang jenazah di kampung renteng desa sumberwuluh Kecamatan candipuro.
Ketiga jenazah ditemukan di satu lokasi yang sama. Ketiga jenazah yang telah dievakuasi tersebut kemudian dibawa ke RSUD Dr haryoto Lumajang untuk proses identifikasi.
Adapun kendala dalam proses evakuasi ketiga jenazah yakni korban tertimbun material pasir bekas lahar dingin setinggi 1 meter. Kondisi pasir masih agak panas, semakin dalam semakin terasa panas. Proses evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati.
Selanjutnya pada pukul 13.10 WIB kembali telah di evakuasi dua orang korban laki-laki dalam kondisi meninggal dunia. Dengan demikian total korban erupsi Gunung yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada hari ini, Senin (6/12/2021) berjumlah lima korban.
Sebelumnya upaya pencarian sempat terhenti pada pukul 09.10 WIB selama 1 jam diakibatkan kondisi yang tidak memungkinkan.
Baca juga: Letusan Setinggi 900 Meter, Gunung Semeru Kembali Erupsi
Reporter: Jeni Maulidina
Editor: Amrizal
Editor : Pahlevi