Bupati Lumajang, Thoriqul Haq terkait dengan penanganan bencana erupsi Gunung Semeru telah menetapkan status tanggap darurat di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Status tanggap darurat Kabupaten Lumajang sudah ditetapkan oleh bupati mulai 4 Desember 2021-3 Januari 2022," ujar Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers daring Senin (6/12/2021). posko terpadu sudah didirikan dan telah digelar rapat perdana untuk koordinasi dengan segenap entitas masyarakat di Kabupaten Lumajang guna penanganan korban awan panas guguran Gunung Semeru.
Baca juga: Tiga Kali Erupsi, Semeru Semburkan Lahar Sampai 600 Meter
Sebelumnya, BNPB melaporkan melalui data Pusdalops, sebanyak 22 orang meninggal dunia akibat awan panas guguran Gunung Semeru.
Pihaknya juga menerima laporan Pusdalops BNPB ada 27 korban hilang yang masih jadi fokus pencarian tim pencarian.
Total masyarakat di dua kecamatan terdampak langsung guguran awan panas maupun di delapan kecamatan terdampak debu vulkanik tercatat 5.205 orang.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi Lagi, Ketinggian Capai 800 Meter
Ia mengatakan Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru dengan komando Komandan Kodim 0821/Lumajang, wakil komandan, yakni Danyoninf 527, wakil komandan II dengan Kapolres Lumajang dan Sekretaris Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang.
Reporter: Jeni Maulidina
Baca juga: Letusan Setinggi 900 Meter, Gunung Semeru Kembali Erupsi
Editor: Amrizal
Editor : Pahlevi