Optika.id, Jakarta - Youtuber Deddy Corbuzier membuat gempar publik setelah mengundang artis TikTok pasangan gay, Ragil Mahardika dan Fred ke acara podcast-nya.
Persoalan LGBT memang tidak pernah selesai, dari zaman Nabi Luth alahisalam hingga Nabi Muhammad shalallu alahi wasalam. Kini, kehadiran Ragil dan Fred menambah panjang daftar panjang kontroversi LGBT di Indonesia.
Baca Juga: Pergoki Sekolah Internasional Diduga Dukung LBGT, Begini Tanggapan Daniel Mananta
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menegaskan jika LGBT jelas haram. Meski begitu, Gus Baha berpendapat jika kaum LGBT tidak boleh dikucilkan.
Kiai asal Rembang itu dalam ceramahnya kanal Youtube Santreh Kopengan menjelaskan pada dasarnya kelainan seks itu hukumnya haram dalam Islam. Namun, jika itu adalah takdir dari Allah, maka hukumnya lain lagi.
"Masalah kelainan seks itu jelas haram, meskipun yang sudah di takdir kita tidak ikut-ikutan," ucap Gus Baha, dikutip Optika.id dari kanal Youtube Santreh Kopengan, Selasa (10/5/2022).
Jika seorang LGBT mengubah orientasi seksnya, menurut Gus Baha maka dia berdosa.
"Yang mengubah (kelainan gender) itu dosa. Tapi kalau dia ditakdirkan kelainan, jika tidak riil melakukan itu (hubungan seks sesama jenis atau seks bebas), ya dianggap orang sholeh," katanya.
Namun jika seseorang yang ditakdirkan Allah memiliki kelainan seks, maka Gus Baha berkata, seorang Muslim tidak boleh mengucilkannya. Sebab jika sudah ditakdirkan seperti itu, menurut murid Mbah Moen ini, manusia tidak bisa berkehendak apa-apa.
Baca Juga: Al-Jahiz Menulis Praktik Homoseksual Dalam Islam
"Dia didesain Allah dia itu banci, suka laki-laki tidak suka perempuan, penampilannya gaya-gaya perempuan. Jika dia sudah diwatakkan seperti itu dan tidak melakukan sesuatu yang melanggar syariat (melakukan seks bebas dan lain-lain) itu tidak boleh dikucilkan. Karena dia begitu takdirnya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Gus Baha bercerita tentang seorang LGBT yang dikucilkan masyarakat tetapi diterima Allah. Ketika pelaku LGBT itu meninggal dunia, masyarakat tidak mau mengurus jenazahnya dan hanya ibunya saja yang mengurus hingga menguburkannya.
"Kemudian Allah menyuruh seorang wali abdal untuk mensholati LGBT yang dikucilkan oleh masyarakat tersebut," paparnya.
Secara tidak langsung Allah menerima jenazahnya melalui utusan wali yang mensholatinya. Karenanya, Gus Baha menjelaskan jika umat Muslim harus bisa membedakan seorang LGBT yang ditakdirkan Allah dan LGBT yang pada dasarnya bisa normal.
Baca Juga: Soal Konser Coldplay, Ustaz Derry Sulaiman: Tak Semua yang Hadir Dukung LGBT
"Makanya harus dibedakan orang gay yang sebetulnya bisa normal dengan Mukhonnis Wandu (Gay) yang tidak melakukan tindakan seks," ucapnya.
Reporter: Denny Setiawan
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi