Optika.id- Rumah Padat Karya di Jalan Kyai Abdullah No 17, Prapen, Kelurahan Panjang Jiwo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, menyerap 106 tenaga kerja dari kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.
Camat Tenggilis Mejoyo Achmad Daya Prasetyono di Surabaya, Minggu, menjelaskan bahwa Rumah Padat Karya Prapen meliputi tiga unit usaha, yakni usaha penatu, usaha jahit dan permak, serta usaha jasa cuci motor.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Terus Kembangkan Rumah Padat Karya
Ia mengatakan bahwa unit usaha penatu menyerap 58 tenaga kerja dari kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 23 orang di antaranya sudah mendapatkan pelatihan.
"Alhamdulillah saat ini kami juga sudah kerja sama dengan Hotel Zest dan sudah dapat order untuk laundry (penatu)," kata dia, menambahkan, ada 29 mesin cuci yang dioperasikan di unit usaha penatu, Minggu (29/5/2022).
Unit usaha jahit dan permak di Rumah Padat Karya Prapen sudah memiliki 20 mesin jahit dan mempekerjakan 40 orang dari kelompok MBR.
"Yang sudah dilatih ada 20 MBR dan sisanya masih dilakukan pelatihan secara bertahap," kata Achmad.
Baca Juga: Rumah Padat Karya Surabaya Akan Gunakan Beberapa Aset Pemkot
Selain itu, ia melanjutkan, Rumah Padat Karya Prapen menyerap delapan tenaga kerja lewat unit usaha jasa cuci motor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Total ada 106 MBR yang terserap di Rumah Padat Karya Prapen. Insya Allah ke depan mungkin kita bisa merajut kerja sama dengan pihak-pihak yang lain lagi," kata dia.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa Pemerintah Kota Surabaya memanfaatkan aset bangunan rumah untuk mendukung kegiatan pemberdayaan ekonomi MBR.
"Selalu saya katakan, aset pemerintah ini akan saya gunakan seluruhnya untuk kepentingan umat. Jadi, aset pemerintah itu kalau tambak bisa dimanfaatkan untuk tambak. Tapi kalau bangunan rumah bisa digunakan untuk usaha laundry dan menjahit," ujar Eri.
Reporter: Angga Kurnia Putra
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi