Optika.id, Gresik - Proyek pembangunan kontruksi smelter PT Freeport Indonesia (FTI) di kawasan Java Integrated and Ports Estate (JIIPE) terus on progres.
Proyek multi nasional itu, nantinya digadang-gadang menarik investor serta menyerap ribuan pekerjaan di wilayah Kabupaten Gresik.
Untuk mengecek apakah on progres di lapangan. Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, didampingi Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga melihat langsung kemajuan konstruksi smelter PT Freeport Indonesia.
Proyek ini harus tepat waktu, dan saya mengapresiasi kerja keras PTFI mengejar target kontruksi yang kini sudah 51,7 persen sesuai kurva-S yang disetujui pemerintah, ujarnya saat di JIIPE Gresik, Kamis (3/2/2023).
Airlangga menambahkan, alasan harus sesuai target. Pasalnya, proyek ini menjadi contoh bagi perusahaan lain, terlebih mengingat proyek smelter Manyar memiliki komposisi tenaga kerja Indonesia hingga 98 persen.
Proyek smelter di Manyar Gresik perlu melalui proses pre-commissioning dan commissioning sebelum dapat beroperasi penuh layaknya pabrik-pabrik lain, imbuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, President PTFI Tony Wenas menyatakan nantinya fasilitas pemurnian dan pengolahan konsentrat tembaga, smelter Manyar akan dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti Precious Metal Refinery (PMR).
Fasilitas PMR berfungsi untuk mengolah lumpur anoda dari hasil olahan pemurnian konsentrat tembaga menjadi emas dan perak, ungkapnya.
Fasilitas tersebut lanjut dia, diproyeksikan mampu menghasilkan rata-rata 35 ton hingga maksimal 60 ton emas per tahun. Hingga saat ini, proyek pembangunan smelter itu sampai Desember 2022 menelan dana USD 1,63 miliar, atau setara Rp 25 triliun dari total investasi sebesar Rp 45 triliun.
Smelter yang kami dibangun di kawasan JIIPE Manyar merupakan perusahaan smelter terbesar karena mampu mengelolah produksi 1,7 juta dry metric ton (dmt) dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun, tandasnya.
Editor : Pahlevi
