Optika.id -Menutup rangkaian acara "Moms Community Gathering" di Mall City of Tomorrow Surabaya, Minggu, (16/4/2023). Pocari Sweat menggelar acara Talk Show membahas kebutuhan cairan saat berpuasa, baik saat berpuasa maupun saat sahur.
Baca Juga: Sampai Kini, Ratusan Pasien RS Unair Masih di Tenda Darurat
"Jadi, baik berpuasa maupun tidak puasa, kita harus tetap memenuhi kebutuhan dengan minum air sebanyak 8 gelas dalam sehari. Selain itu, ketika sahur, untuk menjaga kekebalan tubuh dan menghindari tubuh dari dehidrasi. Manusia dihimbau untuk minum minuman yang berION atau minuman yang mengandung isotonic. Akan tetapi, jika manusia mengkonsumsi es teh manis, es sirup dan minuman manis lainnya, tentu kekebalan tubuh akan melemah dan memicu timbulnya dehidrasi," ujar dr. Robby kepadaOptika.id, saat acara Talkshow, ditulis Minggu, (16/4/2023).
Beliau menambahkan, berbeda hal ketika mengkonsumsi saat berbuka puasa. Tentu, cairan manis tersebut akan memberikan imune kepada tubuh sehingga akan lebih menjaga kekebalan tubuh.
Baca Juga: The Awards Asia 2023 Kategorikan Rumah Sakit Terapung Unair Sebagai Salah Satu Nominasi
"Apakah diwajibkan untuk sahur, apakah ada patokannya? Cukup dengan satu sereal, apakah itu? Tidak ada ketentuannya. Dalam sehari-hari, jika tidak terpenuhi, tubuh manusia diciptakan dengan penuh cadangan, cadangan laki-laki ada di perut, lemak itu adalah cadangan makanan. Jika kita tidak makan kita akan lapar, tapi jika kita tidak minum akan terjadi dehidrasi, kekurangan cairan. Hal inilah yang menjadi alasan bagi manusia jika ingin melakukan apapun. Bagaimana jika kita tidak terjadi dehidrasi. Jadi, sehari sesuai anjuran untuk dewasa 8 gelas, kalau anak-anak balita cukup 1 liter, 3 tahun keatas 1,4 liter, jika remaja konsumsinya harus sama dengan dewasa. Anak-anak dikelompokkan sesuai umur," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Akan tetapi, tambah dia, saat sahur ketika meminum air yang mengandung ION akan lebih bagus dibandingkan minuman manis. Hindari kopi, minuman manis, es-es dan lain sebagainya.
Baca Juga: Keberhasilan Rumah Sakit Universitas Airlangga Menghadapi Kompleksitas Lingkungan
"Jika ingin meminum cairan yang tidak mengandung ION akan lebih cepat terjadinya dehidrasi, akan tetapi, ketika minuman Pocari Sweat. Minuman itu isotonic, akan lebih mudah menghindarkan diri dari dehidrasi, jika hypertonic, terlalu banyak, tentunya akan menyebabkan kita mudah untuk mengeluarkan cairan. Harus dilihat dulu di kemasan belakang, jangan sampai salah pilih, kalau hypersonic akan lebih dehidrasi," pungkasnya.
Editor : Pahlevi
