Optika.id - Deklarasi dan pengukuhan relawan Amanat Indonesia (ANIES) di Lapangan Tenis Indoor, kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta pada Minggu lalu, (7/5/2023), berlangsung sukses dan meraih.
Baca Juga: Netizen Respon Upaya Anies Dirikan Partai, Ini Penjelasannya!
Lebih dari tujuh orang orang hadir terutama juga untuk mendengarkan secara langsung pidato Anies Baswedan dengan tema Luruskan Jalan, Hadirkan Keadilan.
Koordinator Nasional ANIES, Sahrin Hamid, menjelaskan pada awalnya mereka memperkirakan masyarakat yang hadir sekitar sepuluh ribu orang.
Namun, setelahflyerkegiatan beredar di publik, pihaknya dipanggil pengelola gedung. Mereka diingatkan bahwa peserta tidak boleh lebih dari empat ribu orang, sesuai kapasitas stadion.
"Kita diminta untuk menandatangani komitmen, surat pernyataan, yang menyatakan bahwa kita hanya mengundang empat ribu peserta, jelasnya dalam podcast RIBUAN KADER PAN DEKLARASIKAN ANIES BASWEDAN CALON PRESIDEN 2024 di kanalYouTube, @LAMAN TV,Rabu, 10 Mei 2023.
Namun, antusiasme masyarakat sangat besar. Sehingga yang mendaftar melalui aplikasi Goers dan mengisiformtidak terbendung. Karena memang mereka menggandeng vendor untuk tiketing seperti acara-acara besar sejenis konser.
Mendaftar dari berbagai macam penjuru tentunya. Dan sampai terakhir kita tutup, itu di angka tujuh ribuan peserta. Jadi itu juga tergambar sih di lokasi memang seperti itu, papar Ketua DPP PAN 2010-2015.
Walaupun masih banyak yang di luar. Di luar kita fasilitas dengan layar besar. Sehingga mereka masih bisa menonton dengan layar besar, sambungnya.
Baca Juga: Tokoh Masyarakat Ingin Anies Terus Jadi Pemimpin Perubahan untuk Indonesia
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat dikonfirmasihostIndra Charismiadji apakah kedatangan massa karena dimobilisasi atau semata didorong partisipasi aktif, Sahrin memastikan opsi yang kedua. Dia berdalih, bukan perkara mudah memobilisasi hanya untuk mendengarkan sebuah pidato kalau memang masyarakat tidak tertarik.
Jadi saya kira itu adalah partisipasi aktif, kata anggota DPR RI 2004-2009 ini menekankan.
Dia membuktikan, ketika Anies sampai di lokasi sekitar pukul 14.30-an, massa masih tidak bergerak atau meninggalkan lokasi. Karena yang mereka tunggu adalah pidato mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Kalau itu adalah mobilisasi, saya kira mereka datang, yang penting setelah itu pulang. Dia tidak berkepentingan dengan pidato, dengan apa yang mau disampaikan oleh Pak Anies, ucapnya.
Baca Juga: Meski Tak Ikut Kontestasi Pilgub, Pengamat Prediksi Karier Anies Tak Meredup!
Tapi ternyata bahwa seluruh peserta menunggu sampai Mas Anies menyampaikan pidato, sampai dengan semua acara kelar. Mas Anies pulang baru, semua juga ikut pulang, tukasnya.
Apalagi, katanya menunjukkan bukti yang lain, proses pendaftaran atau untuk mendapatkan tiket juga ribet. Yaitu mulai dari harus mencantumkan nama lengkap, Nomor Induk Kependudukan (NIK), hingga nomor telepon seluler dan alamat email.
Saya kira itu pekerjaan yang berat. Itu [dengan berkenan mengisi] menunjukkan dia punya keseriusan ingin mengikuti acara pidato Anies Baswedan sekaligus deklarasi dan pengukuhan Amanat Indonesia. Jadi semua relawan, tandasnya.
Editor : Pahlevi
