Optika.id - Mungkin kita pernah mengalami mimpi terjatuh lalu terbangun karena sensasinya seolah nyata. Mimpi jatuh ini sebenarnya sangat umum dirasakan oleh semua orang.
Baca Juga: Apa Saja Manfaat Bangun Pagi!
Mengutip dari laman Nolahmatters, Jumat (23/6/2023), mimpi terjatuh apabila ditinjau dari sisi fisiologis merupakan salah satu gangguan tidur atau disebut hypnagogic jerk. Istilah ini merujuk sebagai respons otomatis tubuh terhadap peralihan dari keadaan sadar ke tidur yang lebih dalam.
Sistem saraf otomatis kita akan memberikan sinyal untuk mengaktifkan otot-otot secara tiba-tiba yang dapat menghasilkan sensasi jatuh dalam mimpi. Hal ini terjadi ketika tubuh kita berangsur-angsur rileks.
Mimpi terjatuh ini sering dikaitkan dengan kondisi kesehatan juga. Kendati demikian, mimpi jatuh tidak berbahaya secara fisik, walaupun tak dapat dipungkiri bahwa mimpi itu bisa mencerminkan gaya hidup yang tidak tepat pada diri sendiri.
Faktor Kesehatan Sebabkan Hypnagogic Jerk
Seringkali mimpi jatuh ini diasosiasikan dengan kecemasan, stress, perasaan tidak aman maupun masalah lain yang memengaruhi kesejahteraan secara keseluruhan. Penyebab utama dari mimpi terjatuh ini merupakan stress dari keseharian. Dalam prosesnya, stress tadi merupakan respon psikologis dan fisiologis terhadap situasi atau tekanan yang dianggap menantang atau mengancam diri.
Tubuh kita akan mengalami perubahan hormone dan secara otomatis mengaktivasi sistem saraf yang dapat mempengaruhi kualitas tidur dan isi mimpinya ketika kita mengalami stress. Maka dari itu, stress dapat berpengaruh kepada kualitas tidur secara keseluruhan.
Baca Juga: 5 Resiko Jika Kamu Kurang Tidur, Kenali Dampaknya
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Faktor kurang tidur juga bisa menyebabkan peningkatan frekuensi mengalami hypnagogic jerk. Tubuh yang mengalami gangguan dalam proses tidur yang normal dan kita kekurangan waktu tidur, maka tubuh akan mengalami transisi dari keadaan sadar ke tidur yang lebih dalam sehingga mengakibatkan kita mimpi seperti terjun dari ketinggian dan terbangun karenanya.
Adapun hypnagogic jerk sering kali terjadi diakibatkan sleep apnea yang merupakan gangguan dalam tidur ditandai dengan berhentinya napas selama tidur. ketika orang mengalami sleep apnea, hal itu juga bisa mengganggu siklus tidur normal dan bisa menyebabkan hypnagogic jerk.
Oleh sebab itu, untuk menghindari maupun meminimalkan frekuensi mengalami hypnagogic jerk, penting untuk menerapkan rutinitas tidur yang konsisten serta bisa menciptakan lingkungan tidur yang nyaman bagi kalian. Penting juga menerapkan waktu tidur yang cukup dengan durasi yang sama setiap hari termasuk di akhir pekan yang mana terbebas dari jadwal bekerja.
Baca Juga: Ternyata, Perempuan Butuh Tidur Lebih Lama Loh
Menjaga pola tidur yang cukup dan konsisten ini secara teratur bisa membantu mengatur ritme sirkadian tubuh. Selain menjaga pola tidur, yang dibutuhkan untuk menjaga kualitas tidur tetap baik yakni menghindari kafein.
Para ahli memberi rekomendasi bahwa seseorang tidak boleh mengonsumsi lebih dari 400 mg kafein atau sekitar 4 5 cangkir kafein setiap harinya. Hal ini dilakukan untuk membebaskan adenosine yang merupakan zat kimia dalam otak yang mengatur tidur dan keadaan rileks.
Dengan menerapkan praktik di atas, Anda memberikan sinyal kepada tubuh untuk bersiap tidur dan menciptakan kondisi yang mendukung tidur yang nyenyak. Praktik ini dapat membantu meningkatkan kualitas tidur secara keseluruhan.
Editor : Pahlevi