Optika.id - Hubungan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri diyakini tengah mengalami ketidakbaikan. Hal ini disebabkan oleh kedekatan Jokowi belakangan ini dengan Prabowo Subianto, lebih dari pada dengan Ganjar Pranowo yang merupakan calon presiden dari PDIP.
Baca Juga: Pertemuan Tertutup Jokowi dan Prabowo: Momen Penting di Solo
Tamil Selvan, seorang komunikolog politik dan hukum nasional, mengatakan bahwa simbol-simbol yang ditunjukkan oleh Presiden Jokowi lebih dekat dengan Prabowo, bahkan relawan Jokowi juga lebih mendukung Prabowo. Hal ini menjadi tanda bahaya bagi PDIP yang telah mendukung Ganjar sebagai calon presiden.
"Ganjar ini tidak memiliki daya tarik politik. Ganjar ini tidak memiliki daya jual. Satu-satunya daya jual Ganjar adalah Jokowi. Namun, di sisi lain, saya melihat bahwa ini merupakan tawaran Jokowi kepada Megawati," ujar Tamil pada hari Senin (3/7/2023).
Tamil Selvan, atau yang akrab disapa Kang Tamil, menilai bahwa Jokowi ingin menyampaikan pesan kepada Megawati bahwa Ganjar tanpa dirinya bukanlah apa-apa.
Baca Juga: Aneh! Jelang Lengser Kepuasan Terhadap Jokowi Tinggi, tapi Negara Bakal Ambruk
"Oleh karena itu, sinyal-sinyal politik yang diberikan oleh Jokowi kepada Prabowo sebenarnya mencerminkan bahwa hubungan antara Jokowi dan Megawati sedang tidak baik-baik saja," tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Ini mungkin bisa ditutup-tutupi, tetapi intrik-intrik politik yang dilakukan oleh Jokowi menunjukkan secara jelas hal tersebut," lanjutnya, seorang dosen di Universitas Dian Nusantara.
Baca Juga: Dosa-dosa Jokowi
Kang Tamil meyakini bahwa intrik-intrik politik yang dilakukan oleh Jokowi merupakan bagian dari tawaran kepada Megawati dalam beberapa kesepakatan yang akan menguntungkan Jokowi di masa depan.
"Tentunya, ini berkaitan dengan kekuasaan, baik kekuasaan di dalam partai maupun kekuasaan yang akan dimiliki Jokowi terhadap Ganjar jika nantinya Ganjar memimpin," pungkasnya.
Editor : Pahlevi
