Optika.id - Bagi ibu dan kehidupan bayi, aktivitas yang cukup penting adalah menyusui.Alasannya adalah bayi mendapatkan nutrisi terbaik yang dibutuhkannya untuk tumbuh dan kembang secara optimal melalui air susu ibu (ASI) ketika menyusui. Sementara itu, bagi sang ibu, ketika menyusui, hal itu secara langsung membangun bonding dengan anak yang bisa terjalin hingga dewasa.
Baca Juga: Konsumsi Asam Folat Secara Berlebihan Ternyata Tidak Baik Untuk Ibu Hamil!
Di tengah era modern seperti ini, aktivitas menyusui tidak lekang oleh waktu, bahkan para ibu pekerja juga meluangkan waktu untuk memberi ASI pada buah hatinya di tengah kesibukan mereka. Meskipun aktivitas menyusui merupakan hal yang wajar, namun bagi kalangan ibu pekerja, menyusui merupakan tantangan tersendiri.
Menurut dokter anak, Ayi Dilla Septarini, kunci pada menyusui di kalangan ibu pekerja adalah menyusui selama 2 tahun. Dengan begitu, harapannya anak bisa mendapatkan nutrisi untuk tumbuh kembangnya secara optimal kendati ibu aktif bekerja.
"Bekerja itu boleh, tetapi jangan sampai menyusui disesuaikan dengan pekerjaannya. Menyusui harus lebih penting dari bekerja, gitu. Bekerja bisa ditunda, kalau menyusui kan tidak bisa," kata Ayi dalam keterangannya, dikutip Optika.id, Senin (7/8/2023)
Baca Juga: Kenali Post Partum Blues, Depresi Pasca Melahirkan yang Bisa Menyerang Ibu
Dirinya menganjurkan, agar tidak salah langka maka sebelum kembali masuk bekerja setelah cuti, orang tua segera datang kemudian berkonsultasi di klinik laktasi. Tujuannya agar para orang tua ini mengetahui cara pemberian ASI pada bayi secara tepat selama ibunya bekerja. Di sisi lain, mereka juga belajar cara memanajemen ASI perah untuk menghindari terjadinya payudara bengkak, mastitis, dan ASI yang rusak karena penyimpanannya tidak benar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam klinik laktasi, si ibu juga diajarkan bagaimana cara melakukan perawatan payudara selama masa menyusui anaknya. Misalnya, menjaga kebersihan dengan mencuci tangan, mengenakan bra menyusui, dan sering mengganti bra untuk menghindari kelembaban berlebihan pada area payudara. Apabila tidak ingin terlalu sering mengganti bra, maka opsi lain adalah menggunakan breast pad.
Baca Juga: Kemenkes Jelaskan Pentingnya KB Pasca Persalinan
Kemudian, untuk perawatan putting lecet ketika menyusui, dalam klinik laktasi tersebut ibu akan diajarkan mengatasinya dengan memberikan minyak atau pelembab khusus, serta perlengkapan apa saja yang dibutuhkan selama proses menyusui.
Dengan begitu, pengalaman menyusui bagi ibu pekerja dan bayi dapat menyenangkan sama seperti ibu yang tidak bekerja. Karena ibu, baik ibu rumah tangga, ibu pekerja, dan ibu-ibu lain tetaplah seorang ibu. Tanpa membedakan profesinya, semua perempuan tentu ingin menjadi yang terbaik untuk dan bagi anaknya, jelasnya.
Editor : Pahlevi