Konsumsi Asam Folat Secara Berlebihan Ternyata Tidak Baik Untuk Ibu Hamil!

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Selasa, 12 Des 2023 14:30 WIB

Konsumsi Asam Folat Secara Berlebihan Ternyata Tidak Baik Untuk Ibu Hamil!

Optika.id - Calon Wakil Presiden nomor urut 2 yang mendampingi Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka sempat menjadi sorotan belakangan ini lantaran salah ucap terkait kebutuhan nutrisi ibu hamil dalam acara diskusi ekonomi kreatif yang digelar di Jakarta Selatan, Minggu (3/12/2023) lalu. Dia menyebut ibu hamil harus dicek apakah asam sulfat dan yodiumnya terpenuhi.

Sontak hal tersebut menjadi buah bibir lantaran asam sulfat dan asam folat adalah dua jenis senyawa yang berbeda. Dia mengaku jika saat itu salah sebut dan minta dikoreksi.

Baca Juga: Kesehatan dan Alkohol: Apa yang Harus Anda Ketahui?

Lantas, apa yang dimaksud dengan asam folat dan kegunaannya untuk tubuh manusia?

Mengutip dari laman Health Line, Selasa (12/12/2023), asam folat merupakan bentuk sintetis dari vitamin B9. Folat terjadi ketika vitamin B9 terbentuk secara alami dalam makanan seperti jeruk, asparagus, kacang, alpukat, kubis, sayuran dan lain sebagainya.

Folat, menurut James A. Greenberg, Stacey J. Bell, Yong Guan dan Yan-hong Yu dari Harvard Medical School dan Southern Medical University dalam penelitian yang berjudul Folic acid supplementation and pregnancy: More than just neural tube defect prevention, merupakan nutrisi yang penting dan diperlukan untuk replikasi Asam deoksiribonukleat (DNA) dan substrat sebagai reaksi enzimatik yang terlibat dalam sintesis asam amino dan metabolism vitamin.

Kebutuhan folat meningkat selama kehamilan karena folat juga diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Kekurangan folat dikaitkan dengan kesehatan pada ibu, seperti anemia dan neuropati perifer, dan janin (cacat bawaan), tulis mereka.

Asam folat ini bisa melindungi terjadpa anomaly structural janin, termasuk kelainan kongenital akibat kegagalan penutupan lempeng syaraf yang disebut dengan neural tube defects, serta cacat jantung bawaan. Di sisi lain, folat penting dalam pertumbuhan sel dan mempromosikan perkembangan saraf. Apabila ibu hamil kekurangan folat pada masa awal kehamilannya, maka risiko cacat pada anak dan gangguan spectrum autism tak bisa dihindari.

Kendati asam folat memiliki banyak manfaat, namun mengonsumsinya dalam dosis tinggi justru menimbulkan risiko kesehatan seperti kekurangan vitamin B12 dan anemia pernisiosa. Selain itu, ada kekhawatiran efek dari asam folat sintetis dalam bentuk suplemen yang bisa memicu kanker, depresi dan gangguan kognitif.

Baca Juga: Kenali Penyebab Kesemutan pada Wajah dan Waktu yang Tepat untuk Konsultasi

Berdasarkan riset dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health pada tahun 2016, ibu hamil yang kelebihan asam folat empat kali lipat dari yang dianggap normal bisa meningkatkan risiko dua kali lipat anaknya mengalami gangguan spectrum autism.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, menurut Health Line, paparan sel-sel kanker pada kadar asam folat yang tinggi bisa membantu pertumbuhan atau penyebaran kanker itu sendiri.

Diperkirakan, risiko ini mungkin tergantung pada jenis kanker dan riwayat kesehatan, tulis Health Line.

Di samping itu, Health Line menyebut, kelebihan asupan asam folat dapat mempercepat penutunan fungsi mental terkait usia, terutama pada orang dengan kadar vitamin B12 rendah.

Baca Juga: 5 Perubahan Warna Lidah yang Mengungkap Kondisi Kesehatan Anda

Terlalu banyak asupan asam folat selama masa kehamilan menurut Health Line juga bisa meningkatkan resistensi insulin pada manusia dan justru memperlambat perkembangan otak anak.

Maka dari itu, National Institutes of Health (NIH) memberi rekomendasi konsumsi asam folat kepada orang dewasa berusia di atas 19 tahun yakni 1000 mikrogram per harinya. Sementara untuk anak-anak konsumsi asam folatnya lebih rendah yakni 300-800 mikrogram tergantung usianya.

Adapun dosis harian konsumsi asam folat baik dari makanan maupun suplemen untuk mereka yang berusia di atas 14 tahun adalah 400 mikrogram. Untuk ibu hamil dan menyusui dosis yang dianjurkan adalah 500-600 mikrogram. Sebagai catatan, dosis suplemen biasanya sekitar 400-800 mikrogram.

Asam folat dapat berinteraksi dengan beberapa obat resep, termask obat yang digunakan untuk mengobati kejang, artritis reumatoid, dan infeksi parasite. Karenanya, jika sedang mengonsumsi obat-obatan lain, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan suplemen asam folat, tulis Health Line.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU